Pemilu Ricuh, 1 Tertembak

Sabtu 15-03-2014,09:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Polisi terpaksa melumpuhkan seorang warga dengan timah panas pada bagian kaki karena berusaha menyerang petugas, 2 orang warga yang diduga menjadi provokator juga ikut diamankan polisi dalam unjuk rasa protes terhadap hasil pemilihan umum (Pemilu) legislatif.  Bentrok fisik antara polisi dan warga sama sekali tidak bisa dihindarkan ketika puluhan pengunjuk rasa memaksa masuk ke sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rejang Lebong, serta merusak gedung. Situasi mencekam itu tergambar dalam simulasi kesiap siagaan Pemilu di lapangan Kelurahan Dwi Tunggal Curup, Jum\'at (13/3). Pantauan wartawan, simulasi pelaksanaan pengamanan Pemilu Pileg 9 April 2014 memperagakan beberapa adegan, diawali dengan proses pemilihan yang awalnya berjalan lancar.  Hanya saja dalam proses perhitungan suara ada saksi yang merasa tidak puas dengan proses perhitungan yang dilakukan di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Dwi Tunggal.  Protes yang dilakukan salah satu saksi dari Parpol yang menilai bahwa Panitia dianggap tidak netral dalam menghitung suara hingga nyaris ricuh, untung dengan kesigapan petugas pengamanan polisi. Situasi TPS 10 berhasil diamankan setelah 2 personil polisi yang bertugas mengamankan saksi yang mengacaukan proses perhitungan. Hasil perhitungan suara dan kotak pemilihan kemudian dibawa panitia TPS ke PPS untuk dilakukan rekapitulasi atas hasil perhitungan suara lalu hasil rekapitulasi PPS dibawa lagi ke PPK untuk kembali rakapitulasi ulang hasil perhitungan sebelumnya di PPS dan terakhir dibawa ke KPUD. Puluhan massa yang diprovokasi saksi di TPS 10 rupanya berlanjut dalam skenario simulasi pengamanan Pemilu dimana massa mulai berkonsentrasi di kantor KPUD Rejang Lebong.  Kesigapan aparat kepolisian dibantu TNI telah berjaga-jaga mencegah aksi anarkis massa yang sudah tidak terkendali lagi. Hingga bentrokkan pun tak dapat dihindari, massa melakukan serangan terhadap petugas keamanan yang telah melakukan blokade di depan kantor KPUD RL.  1 warga tampak terluka dalam bentrokkan tersebut dan petugas medis dibantu PMI dan dikawal aparat melakukan pemecahan massa dan menyelamatkan korban terluka. Terkait simulasi ini, Wabup RL Syafewi, S.Pd, MM, disela-sela simulasi pengamanan Pemilu 9 April 2014 mengatakan, simulasi merupakan kegiatan penting untuk mengecek kesiapsiagaan pihak kepolisian dalam mencegah adanya insiden yang tidak dinginkan terjadi pada saat waktu pemilihan umum. \"Kita tidak berharap terjadi ricuh, namun dari kegiatan simulasi ini kami cukup puas dengan kesiapan pihak pengamanan untuk menjaga keamanan pasca Pemilu,\" terangnya. Sementara itu, Kapolres RL, AKBP Edi Suroso, SH, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, keamanan ini tidak akan tercipta tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat, petugas kepolisian dibantu TNI lebih cendrung mencegah aksi yang bisa memicu terjadinya konflik. \"Kami telah menyiapkan petugas disetiap TPS sesuai dengan tingkat keamananya atua situasional.  Jika nantinya dalam pemetaan ada titik yang dianggap rawan konflik, maka petugas yang kita tempatkan tentu akan kita sesuaikan demi terciptakan kondisi yang aman selama pelaksanaan pemilihan hingga selesai,\" tegas Kapolres. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait