BENGKULU, BE - Pemilihan Raya (Pemira) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu tetap mendapatkan penolakan dari Forum Mahasiswa Peduli Demokrasi Kampus (FMPDK). Meskipun Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) IAIN telah menghitung hasil perolehan suara masing-masing calon dan menetapkan presiden terpilih Ifan Saputera - Marina sah. KPU pun telah melanjutkan pemilihan gubernur untuk tingkat fakultas. Kisruh mengenai Pemira antara 2 kubu yang saling bertentangan ini akhirnya bergulir ke Wakil Rektor III IAIN bidang kemahasiswaan untuk penyelesaiannya. Hari ini masing-masing kubu yang saling bertikai melakukan pertemuan dengan Warek membahas kisruh Pemira tersebut. \"Kami tetap menolak Pemira ini. Besok (hari ini,red), kami akan menemui warek III dan panitia penyelenggara pemira,\'\' kata Ketua FMPDK, M Sobri, Kepada BE, kemarin. Sobri menjelaskan pasca bentrokan, saat Pemira itu, FMPDK maupun KPU sama-sama saling melapor ke polisi. FMPDK melaporkan pengeroyokan, sedangkann KPU melaporkan tindakan anarkis menyiramkan bensin untuk membakar kotak suara Pemira, yang berujung bentrok. Kedua kubu ini melpapor ke Polsek Selebar. \'\'Pihak kampus meminta kami untuk berdamai. Tapi, damai itu tidak ada hitam diatas putih dan hanya secara lisan saja. Selanjutnya, kami tetap menggugat pemira tersebut,\" kata Ketua FMPDK, M Sobri, Kepada BE, kemarin. Sobri mengatakan presiden terpilih itu dianggapnya tidak sah. Karena hanya beberapa mahasiswa saja yang dilibatkan memilih. Selain itu saat Pemira berlangsung masa perkuliahan di IAIN belum aktif. Sejak awal mekanisme yang dilakukan KPUM itu dinilai salah dan tidak sesuai prosedur oleh FMPDK. Sementara itu, Ketua KPUM, Dianto mengatakan pemira yang dilakukan pada Rabu lalu sudah menghasilkan presiden BEM yang baru. Bahkan, kemarin dilakukan pemungutan suara untuk gubernur BEM Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam serta Fakultas tarbiyah dan Tadris. \"Pemira kemarin selesai pada pukul 17.00 WIB, dan penghitungan suara selesai pada pukul 22.00 WIB. Presiden terpilih adalah pasangan Ifan Saputera dan Marina mendapatkan suara 1.278,\" jelasnya. Dia menerangkan, aksi yang terjadi Rabu lalu dimotori oleh segelintir orang. Dia menduga, hal itu dikarenakan salah seorang anggota FMPDK tidak lolos dalam pencalonan sebagai calon presiden. Karena itulah, FMPDK berusaha mengacaukan proses pemira dan menuntut pemira ulang. Namun, ia menyampaikan, pemira sudah sesuai prosedur dan mekanisme. \"Karena itu tidak perlu diulang dan hasilnya juga sudah kita peroleh. Sementara sanksi untuk mahasiswa yang melakukan tindakan anarkis kemarin, saya serahkan sepenuhnya kepada pihak kampus,\" pungkasnya. Sejauh ini Warek III IAIN Bengkulu, Dr H Zulkarnain MPd belum berhasil dikonfirmasi terkait kekisruhan Pemira di kampus berlandaskan agama itu. (cw5)
Kisruh Pemira Bergulir ke Warek
Jumat 07-03-2014,20:37 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :