CURUP, BE - Aktivitas pengerukan bahan batu bata pada tebingan curam yang berada di pinggir jalan, ditambah curah hujan tinggi dan lebar jalan yang sempit, membuat pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat harus benar-benar berhati-hati saat melintas di lintas Curup-Lebong di sepanjang jalan Desa Tabarenah Kecamatan Curup Utara hingga Desa Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu Raya.
Kondisi ini cukup sering membuat terjadinya longsor, serta jalan yang licin oleh material tanah liat. Karena tingkat kerawanan yang tinggi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong (RL) sengaja meletakkan papan tanda waspada untuk mengingatkan para pengemudi kendaraan yang melintas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) RL Drs Masdar Helmi dikonfirmasi mengakui, jalan lintas Curup-Lubuklinggau merupakan wilayah rawan longsor, selain beberapa daerah lainnya di Rejang Lebong yang telah didata oleh BPBD. \"Daerah yang rawan longsor kita pasang tanda peringatan, khususya jalan lintas yang kerap dilalui warga,\" ungkapnya.
Terkait aktivitas pengerukan material batu bata di sepanjang jalan Desa Dataran Tapus, Masda mengaku seharusnya ada rekomendasi dari BPBD untuk penerbitan izin usaha batu bata, terkait pengelolaan lahan yang dikawatirkan akan menyebabkan bencana longsor. \"Soal izin pengerukan material batu bata sebenarnya bukan urusan kita, namun sebenarnya perlu kiranya ada rekomendasi dari kita sebagai upaya pencegahan bahaya longsor,\" terangnya.
Meski begitu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Intansi terkait yang menangani soal pengelolaan lahan untuk bahan baku pembuatan batu bata. \"Masyarakat di daerah itu selama ini mungkin tidak terpikir akan bencana, perlu penataan nantinya agar pengerukan lahan untuk diambil tanah sebagai bahan baku pembuatan batu bata, sehingga tidak dikhawatirkan menjadi sumber bencana,\" tuturnya. (999)