Duel Lawan Dua Rampok, Kakek 80 Tahun Tewas

Senin 24-02-2014,19:23 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JEMBER - Meski sudah berumur 80 tahun, nyali Sujemin tetap gede. Tapi sayang, warga Dusun Sungai Tengah, Desa Manggisan, Tanggul, Jember itu harus meregang nyawa setelah berduel dengan dua perampok yang menyatroni rumahnya, Sabtu (22/2). Perampokan itu terjadi sekitar pukul 02.00. Para pelaku masuk ke dalam rumah dengan merusak kaca jendela kamar depan. Kebetulan saat itu korban sudah bangun untuk bersiap salat Tahajud.

Karena curiga dengan suara gaduh di kamar depan, Sujemin memeriksa dengan membawa sebilah celurit. Saat tepergok oleh korban, dua pelaku berusaha kabur melalui pintu depan. Tetapi, karena pintu depan terkunci, para perampok akhirnya terdesak. Tidak ada pilihan lain. Para pelaku akhirnya berduel dengan korban. Duel dua lawan satu pun tidak terhindarkan. Keributan itu terdengar oleh Hj Jumini, 47, anak korban, dan tiga cucu korban. Yakni, Juli, 18; Vivi, 13; dan Ajiz, 7. Empat orang tersebut saat itu tidur di kamar belakang. Lantaran mendengar suara gaduh, Jumini berusaha melihat ke kamar depan. Saat keluar dari kamar dan melihat peristiwa yang terjadi, dia diperintah para pelaku untuk kembali ke kamarnya. \'\'Perampok itu menyuruh Ummi (Hj Jumini, Red) kembali ke kamar. Jika tidak mau, katanya akan dibunuh juga,\'\' ujar Juli. Saat keluar, Jumini melihat ayahnya sedang berduel dan terlihat memegangi kaki pelaku. Namun, korban beberapa kali ditebas celurit milik pelaku lain hingga akhirnya tergeletak bersimbah darah. Setelah membunuh korban, pelaku yang berpostur kurus dan memakai bahasa Madura itu berusaha mendobrak pintu kamar Jumini. \'\'Pintu kamar itu dikunci dari dalam. Selain dikunci, Ummi uda menahan dan mendorong pintu dari dalam,\'\' terangnya. Dalam kondisi panik dan takut, Jumini masih sempat menelepon saudaranya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Para pelaku yang tidak berhasil membuka pintu kamar itu akhirnya kabur lewat pintu belakang. Dalam aksinya, para pelaku masih sempat membawa satu sak beras seberat 25 kilogram. Namun, paginya, beras itu ditemukan di sungai yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban. \'\'Entah mengapa beras itu akhirnya dibuang di timur sungai. Mungkin pelaku panik dan repot saat membawa beras itu, Pak,\'\' tutur Holili, Kades Manggisan. Awang bersama petugas identifikasi yang dipimpin Kasatreskrim Polres Jember AKP Teguh Priyo Wasono langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat itu polisi juga langsung memasang police line di sekitar rumah korban.  (hud/jum/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait