Akibat tebasan golok pelaku, korban mengalami luka robek pada bagian leher, telapak tangan, lengan kiri dan juga pada paha bagian kiri. Saat ini korban sudah dirujuk oleh pihak RSUD Manna ke RSMY Bengkulu karena luka-luka yang dialaminya cukup parah. Peristiwa berdarah itu terjadi kemarin (26/11) sekitar pukul 08.00 WIB di ataran sawah Sliku Desa Padang Pandan, Manna. Berawal ketika korban yang merupakan tukang perontok padi ini sudah beberapa hari bekerja merontokkan padi di sawah pelaku. Karena pekerjaan hampir selesai, pagi kemarin korban bermaksud menemui pelaku untuk meminta upah merontokan padi itu. Korban kemudian bertemu dengan pelaku di sawah pelaku dan langsung mengutarakan maksudnya itu untuk meminta upah atas pekerjaanya itu.
Hanya saja pelaku belum bersedia membayar upah tersebut karena dia menginginkan agar korban menyesaikan semua pekerjaannya hingga tuntas.
Mendengar jawaban pelaku, korban tetap mendesak dengan alasan kalau dia menjalankan mesin perontok padi milik orang yang juga sudah mengharapkan upah tersebut. Mendapat desakan itu, pelaku tetap menolak sehingga terjadilah keributan mulut antara keduanya.
Tidak lama kemudian, pelaku yang sudah emosi langsung mengambil golok yang dibawanya dari rumah. Kemudian menebaskan parang tersebut ke arah korban beberapa kali. Akibat serangan secara mendadak itu, korban mengalami luka robek pada bagian leher, telapak tangan, lengan kiri dan juga pada paha bagian kiri. Setelah itu korbanpun tersungkur.
Sementara itu, mengetahui peristiwa berdarah itu, waga di sekitar sawah pelaku berdatangan, sedangkan pelaku langsung pergi. Warga kemudian membawa korban ke RSUDHD Manna.
Di sisi lain, Jirin (47), kakak kandung korban yang tinggal di Desa Padang Pandan yang mendapat laporan kalau adiknya menjadi korban pembacokan, langsung langsung melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Manna. Pelaku Dibekuk Sementara itu, Kapolres BS, AKBP Yohanes Hernowo SIK MH melalui Kapolsek Manna, Ipda M Indra Parameswara ketika dikonfirmasi membenarkan kalau pihaknya sudah menerima laporan penganiayaan itu.
Dijelaskannya, dia bersama anggotanya langsung menuju ke TKP untuk membekuk pelaku. Namun karena pelaku sudah tidak ada lagi di tempat itu, mereka langsung bergerak menuju rumah pelaku. Namun saat itu tidak ada orang di rumah pelaku. Polisi mendapat laporan kalau pelaku sudah mengungsi ke rumah adiknya di Desa Anggit, Pino. Sehingga polisi langsung menuju Desa Anggut dan mendapati pelaku ada di sana.
Melihat polisi tiba di rumah adiknya, pelaku langsung menyerahkan diri dan bersedia dibawa ke Mapolsek Manna guna menghindari amukan keluarga korban. \"Untuk pelaku sudah kami amankan berikut barang bukti berupa parang yang dipakai pelaku membacok korban,\" terang Kapolsek.(369)