GADING CEMPAKA, BE - Di tengah kesulitan warga mendapatkan bensin, dan solar, kini masyarakat juga dicemaskan oleh isu maraknya minyak tanah oplosan. Atas kelangkaan jenis bensin tersebut, minyak tanah yang saat ini sudah tidak disubsidi lagi juga, menjadi incaran dari para spekulan untuk mencari keuntungan.
Minyak tanah yang saat ini harganya Rp 10.000, bisa dicampur dengan bensin ataupun solar. Sehingga dari oplosan tersebut mampu mengirit modal awal yang dikelurakan, dan keuntungan hingga Rp 4000 bisa diraih. Banyak korban sudah berjatuhan akibat mitan oplosan tersebut, namun pelaku tidak juga jera atas kejadian tersebut.
Kadisperindag Kota Bengkulu, Drs H Syafwan Ibrahim, mengakui jika minyak tanah oplosan masih menjadi ancaman. Padahal tidak semua warung saat ini menjual minyak tanah, namun hal ini terjadang bisa ditemukan dirumah warga. Untuk itu pihak disperindag akan melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap laaporan masyarakat terhadap Mitan oplasan tersebut.
\"Minyak tanah saat ini sudah tidak disubsidi, namun penggunaannya tetap kita kontrol. Untuk oplosan ini, memang cukup sulit untuk menelusuri pelakunya, untuk itu informasi sangat kita harapkan dari masyarakat. Karena ini menyangkut keselamatan masyarakat umum,\" katanya.
Dilanjutkan Syafwan, pihaknya dalam setiap minggunya melakukan pemantauan terhaadaap kondisi minyak taanah. Terlebih kondisi kelangkaan BBM saat ini. Sehingga peluang melakukan oplosan sangat mungkin terjadi. (160)