SEGINIM, BE – Meski tinggal di wilayah pedesaan, namun sejumlah remaja yang rata-rata kalangan pelajar di Kecamatan Seginim, Bengkulu Selatan, sudah mulai mengenal minuman oplosan atau minuman campur yang bisa membuat mabuk. Hal ini diakui oleh Kapolsek Seginim Iptu Ardiansyah SH, yang memang sudah memantau aktivitas kalangan remaja di wilayah hukumnya. Sebelumnya, kata mantan Kapolsek Kedurang itu, sejumlah pelajar di Seginim sudah biasa mengisap lem aibon. Namun karena pemilik warung sudah dilarang menjual lem aibon dalam jumlah banyak ke kalangan pelajar atau remaja, maka aktivitas mengisap lem aibon itu berkurang dan beralih ke miras oplosan untuk mabuk-mabukan. “Akhir-akhir ini remaja di Kecamatan Seginim sudah beralih ke miras oplosan untuk mabuk-mabukan,” katanya prihatin. Menurutnya, dari hasil pantauan anggotanya di lapangan, miras oplosan yang diminum pelajar ini yakni minuman ringan atau minuman suplemen seperti green tea dicampur dengan autan. Lalu minuman itu diminum. Akibatnya para pelajar atau remaja ini menjadi teler. Bahkan akibat dari minuman oplosan ini dapat membuat remaja mabuk lebih hebat dan lebih lama dari ngelem. “Kami sering mendapati remaja mabuk minuman oplosan ini di wilayah kami,” ucapnya. Dengan mulai maraknya remaja mabuk-mabukan minuman oplosan ini, dirinya mengharapkan peran serta orang tua untuk lebih ketat menjaga dan mengawasi anaknya agar tidak menjadi remaja yang mengalami degradasi moral. Sebab hal itu akan menghancurkan masa depan anak itu sendiri yang pada akhirnya menjadi awal bagi sang remaja itu untuk melakukan tindak kriminalitas baik itu pergaulan bebas dan perbuatan tercela lainnya. “Untuk diingat, dengan suka mabuk-mabukan akan menjadi pemicu kenalakan remaja lainnya, untuk itu harapan kami para orang tua dan juga semua pihak dapat ikut serta menjaga dan mengawasi para remaja di BS agar terhindar dari perbuatan yang tercela itu.” harap Ardiansyah. (369)
Pelajar Seginim Suka Minuman Oplosan
Sabtu 15-02-2014,18:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :