BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi Bengkulu mempriotaskan pembangunan di Pulau Enggano agar masyarakat Enggano tidak begitu terisolir. Rencana pembangunan ini mulai dilakukan tahun 2014 ini hingga 2015 mendatang. \"Ada beberapa pembangunan yang kita perioritaskan adalah pelabuhan, jalan sepanjang 17 Km di Enggano yang saat ini dalam rusak berat dan di sektor pendidikan,\" kata Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd. Hanya saja, menurut gubernur, untuk membangun pulau terluar Bengkulu itu membutuhkan uluran tangan dari pemerintah pusat. \"Program pembangunan tersebut membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, karena APBD Provinsi Bengkulu cukup terbatas,\" ujarnya. Sementara itu, Direktur Perkumpulan Kantor Bantuan Hukum Bengkulu (PKBHB), Usin Abdisyah Putra Sembiring SH menyatakan, sudah saatnya pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Bengkulu sedikit menolehkan perhatiannya ke Pulau Enggano tersebut. Karena di Pulau Enggano tersebut terdapat lebih dari 3000 jiwa yang juga ingin menikmati fasilitas negara. \"Sejauh ini pembangunan infrastruktur di Enggano itu, dibangun dengan merusak fasilitas yang lainnya. Contohnya, pemerintah membangun Bandara, tapi merusak jalan tani, sehingga menimbulkan kerugian bagi para masyarakat setempat,\" terangnya. Pengacara ini juga mengklaim bahwa minimnya pembangunan di Enggano juga disinyalir akibat kelalaian pemerintah, karena pemerintah hanya sibuk membangun jalan di pusat perkotaan. \"Sudah saatnya SBY datang ke Enggano untuk melihat keadaan masyarakat dan infrastruktur yang ada di sana untuk memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia,\" imbuhnya. Di bagian lain, salah seorang tokoh masyarakat Enggano, M Rafli mengaku semua hasil tani membusuk akibat buruk transporatasi jalan. Sehingga masyarakat mengalami kerugian dalam jumlah yang cukup besar. \"Jalan di sana hampir semuanya berlumpur dengan kedalam rata-rata sekitar 5-10 Cm, dan itu sulit dilalui oleh kendaraan. Mobil tidak bisa masuk, jika pun bisa masuk namun terkendala dengan kapal yang saat ini hanya mampir ke Enggano 2 kali sebulan,\" terangnya. Terkait hal itu, M Rafli meminta pemerintah Provinsi Bengkulu mengambil langkah cepat, terutama masalah kapal yang berlayar ke Pulau Enggano. Karena kapal Feri yang selama ini rutin ke Enggano 3 kali seminggu dalam keadaan rusak berat, sehingga masyarakat hanya mengandalkan kapal perintis. \"Kami harap timbul belas kasihan pemerintah terhadap nasib yang dialami masyarakat kami saat ini,\" pungkasnya. (400)
Pulau Enggano Diprioritas
Selasa 11-02-2014,19:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :