SEGINIM, BE – Petani sawah di Bengkulu Selatan (BS) awal tahun 2014 ini mulai resah. Pasalnya, pupuk bersubsidi untuk tanaman padi sulit didapat, padahal tanaman padi tersebut sudah waktunya dipupuk.
Rahan (48), salah satu petani di Kecamatan Seginim mengungkapkan, pupuk subsidi saat ini sulit didapatkan, sementara jika harus membeli pupuk non subsidi harganya sangat tinggi. “Pupuk subsidi saat ini sulit ditemukan, sedangkan pupuk non subsidi harganya tidak mampu kami jangkau,” keluhnya.
Ditambahkannya, saat ini padi para petani sudah memasuki umur satu bulan, namun belum juga mendapatkan pupuk. Dia khawatir, jika dalam satu bulan ini ke depan belum juga mendapat pupuk, maka dipastikan pertumbuhan padi petani akan terganggu dan akhirnya hasilnya pun tidak dapat maksimal.
“Kalau belum juga mendapat pupuk, sepertinya hasil panen kami akan sangat berkurang dari sebelumnya,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan, Erman (39), petani dari Kecamatan Kedurang. Menurutnya, kondisi padi warga sangat menantikan adanya pemupukan. Oleh karena itu, sedangkan jika harus membeli pupuk non subsidi warga kesulitan untuk mendapatkan sebab uang yang dimiliki petani tidak cukup membayar harga pupuk itu.
Sebab itu Erman pun berharap pemerintah segera mengambil sikap terkait kelangkaan pupuk ini. “Jika tidak ada kebijakan, maka petani akan gagal panen,” demikian Erman.(369)