\"Saya agak kaget waktu membaca berita harian Bengkulu Ekpress dengan judul \'Solar Kosong Hingga Akhir Tahun\'. Kami tidak bisa membayangkan bagaimana dampaknya terhadap sarana tranportasi umum kedepan. Bukan mustahil kedepan sarana transportasi umum akan mengalami kelumpuhan,\" ujar Freddy, yakin.
Saat ini, lanjutnya, tidak sedikit penumpang PT SAN yang mengeluh keterlambatan jadwal keberangkatan akibat antrean panjang yang terjadi di sejumlah SPBU. Bagi Freddy, hal ini masih bisa diantisipasi selama stok solar masih ada. Ia hanya dapat mengucapkan permohonan maaf kepada para calon penumpang akibat ketidaknyamanan yang terjadi. \"Sopir kami bisa mencari dimana SPBU-SPBU yang masih menyediakan solar. Meski jauh, harus dicari. Karena pemberangkatan tidak bisa ditunda. Memang calon penumpang sudah ada yang mengeluh, tapi kami bisa menjelaskan dan sejauh ini mereka bisa memahami,\" imbuhnya.
Selain sarana transportasi, kelangkaan solar juga bisa berakibat terhadap tersendatnya ekonomi masyarakat. Seperti yang menimpa para nelayan Pulau Baai yang mengaku terpaksa harus menunda untuk melaut akibat sulitnya memperoleh solar. Misalnya Supri (43), nelayan Pulai Baai ini mengaku sudah 2 hari terpaksa libur melaut karena tidak mendapatkan solar. \"Sudah 2 hari ini cari solar ke banyak SPBU nggak dapat. Terpaksa saya libur melaut,\" pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kelangkaan solar diprediksikan akan berlangsung hingga akhir tahun. Hal ini berdasarkan data yang dikeluarkan Pertamina Pulai Baai Bengkulu bila total solar untuk Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 ini sebesar 88.265 Kilo liter (Kl) sementara per 15 November 2012 pemakaian telah mencapai 87.156 Kl. Artinya, hanya tersisa sekitar 1.000 Kl lagi stok yang tersedia saat ini. Akibatnya, Pertamina hanya bisa menyalurkan 20 Kl perhari di Kota Bengkulu. Inilah yang menyebabkan antrian panjang disejumlah SPBU yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. (cw1