BENGKULU, BE - Program kesehatan di Kota Bengkulu dinilai sedikit lebih maju dibandingkan dengan program kesehatan di Kabupaten Kerawang, Provinsi Jawa Barat. Ini terungkap dalam kunjungan kerja (Kunker) Komisi D DPRD Kerawang ke kantor Walikota Bengkulu, kemarin.
\"Kedatang kami ini bertujuan untuk mengetahui program apa saja, khususnya di bidang kesehatan yang ada di Bengkulu, dan memang terbukti bahwa program kesehatan di Kota Bengkulu sedikit lebih maju dengan adanya Jemput Sehat Warga,\" kata ketua Komisi D DPRD Kerawang, H Nanda Suhanda SE MM usai pertemuan di ruang walikota, kemarin. Ia mengungkapkan, APBD Kabupaten Kerawang saat ini mencapai Rp 2,1 triliun, dan digunakan untuk program kesehatan sebesar Rp 40 miliar, sedangkan ABPD kota Bengkulu hanya Rp 640 miliar, dan hanya Rp 1 miliar untuk kesehatan. Namun kemajuan kesehatan di Kota Bengkulu lebih baik dari Kerawang.
\"Saya pikir program kesehatan Pemda kota Bengkulu berupa Jemput Sehat Warga dapat kami terap dan kami kembangkan di Kabupaten Kerawang, meskipun sebaran penduduk dan jarak tempuhnya jauh berbeda dengan kota Bengkulu,\" ungkap Nanda. Beberapa indikasi masih lemahnya program kesehatan di Kerawang, yakni kematian ibu dan bayi cukup tinggi, kasus penyakit kaki gajah juga cukup banyak. Selain itu, IndekPembangunan Manusia (IPM) Kota Bengkulu telah berada diatas rata-rata nasional, sedangkan Kerawang hanya berada pada posisi ke 23 se-Provinsi Jawa Barat.
\"Nanti akan kami formulasikan kembali untuk mencari program kesehatan yang lebih baik, karena kesehatan di Kerawang masih dibawah, meskipun kita telah mengucurkan dana yang cukup besar setiap tahunnya,\" tukasnya.
Sementara itu, Caretaker Walikota Bengkulu Drs H Sumardi MM mengungkapkan bahwa kunjungan kerja tersebut merupakan hal yang biasa dalam pemerintahan. Namun ia merasa bangga dengan kunjungan tersebut, karena komisi D DPRD Kerawang telah menyempatkan waktu untuk mengunjungi Kota Bengkulu yang dianggap masih asing di mata nasional.
\"Kunjungan Kerawang tadi hanya kunjungan saja untuk meningkatkan wawasan nusantara, mereka belum pernah ke Bengkulu dan sekrang sudah tiba di Bengkulu.
Di kabupaten kerawang penduduknya 2,3 juta sedangkan di Provinsi Bengkulu penduduknya hanya 2 juta, tapi permasalahnnya sama. Saya bangga mereka mau berkunjung ke kota pariwisata Bengkulu, paling tidak peningkatan hunian hotel,\" papar Sumardi. Setelah sekitar 1,5 jam menggelar dialog, acara pun diakhiri dengan pemberian cendera mata dari Pemda kota ke Komisi D kabupaten Kerawang atau sebaliknya. Hadir dalam kunjungan tersebut, Sesda kota, para asisten, kepala Bappeda, Walik DPRD kota, dan bebepa pejabat di lingkungan pemda kota. Sedangkan dari kabupaten hadir sedikitnya 12 anggota dewan Komisi D yang dikomandoi ketua komisi D, H Nanda Suhanda.(400)