BENGKULU, BE - Baru saja suasana Kota Bengkulu tenang pasca tawuran antara siswa SMAN 7 Plus dan SMKN 2 serta beberapa sekolah lainnya beberapa waktu lalu. Tiba-tiba kemarin sekitar pukul 15.00 WIB, warga Kota kembali digegerkan dengan aksi tawuran antar pelajar. Kali ini tawuran terjadi antara siswa SMAN 2 Kota Bengkulu dan Siswa Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu. Tawuran ini terjadi diduga akibat pertandingan futsal pada Mahoni Championship (MCH) yang diadakan oleh SMANDA. Beberapa siswa SMAN 2 dikeroyok dan dipukuli oleh siswa SMAM 4. Bahkan bangunan sekolah SMAN 2 pun sempat dilempari.
\'\'Kawan kami dilempari, kami idak tertimo,\'\' teriak salah seorang siswa SMAN 2 saat tawuran terjadi.
Hasil pantauan Bengkulu Ekspress, bentrokan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, di Stadion Semarak Kota Bengkulu. Saat itu sedang berlangsung pertandingan perempat final Futsal antara tim SMAN 2 tuan rumah melawan tim SMAM 4. Saat terjadi selisih skor pertandingan, terjadilah sikap tidak puas dan saling ejek antar pemain dan suporter, hingga akhirnya pecahlah keributan.
Lalu tiba-tiba sekitar pukul 17.00 WIB, ada sekitar 40 orang siswa SMAM 4 menyerbu ke SMAN 2 dan mencoba memaksa masuk ke pekarangan sekolah favorit itu.
Satpam SMANDA Sarikin (42) menerangkan, berhasil dicegah olehnya. Siswa SMAM 4 tak berhasil masuk. Namun, mereka malag melempari SMAN 2 dengan batu. Untung polisi cepat datang, sehingga mereka (siswa SMAM 4, red) langsung bubar.
Rupanya para siswa yang mayoritas mengendarai motor tersebut meacu motornya memasuki kawasan pemukiman warga di Jalan Cendana belakang stadion. Disana mereka berkumpul sambil menimbulkan suara gaduh, hingga menimbulkan rasa penasaran warga setempat. Setelah warga berdatangan, para siswa itupun lalu kabur memacu motornya dengan kecepatan tinggi.
Rupanya siswa SMAN 2 yang sekolahnya diserbu tak terima. Mereka pun berusaha keluar dari sekolahnya. Hal ini tentu saja membuat para dewan guru panik. Tampak beberapa guru SMAN 2 berlarian dari sekolah menuju stadion untuk menenangkan siswanya.
Beberapa siswa SMANDA dikeroyok dan dipukul oleh siswa SMAM 4. Sukri, siswa kelas X SMANDA ditinju dan dipukul dengan balok.Selain dia, Deni siswa kelas X SMANDA juga mengaku dipukul.
Beruntung saat itu polisi dari Polres Bengkulu cepat datang ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Melihat polisi datang para siswa pun kocar-kacir melarikan diri. Meski begitu polisi berhasil mengamankan 2 pelajar pelaku tawuran beserta kendaraannya masing-masing ke Polres Bengkulu. Hingga akhirnya tawuran pun berhasil dihentikan.
Untuk berjaga, polisi sempat membariskan kendaraan R2 disepanjang Jalan Cendana. pemandangan itu sempat membuat pengendara yang kebetulan melintas kaget, mengira ada razia lalu lintas.
Kadispendik Mendatangi SMANDA
Pasca tawuran, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Drs Gianto yang mendengar kabar twuran itu langsung menuju SMAN 2. Di SMANDA, dia memberikan pengarahan kepada semua siswa untuk menjaga emosi dan sabar. Dia menjelaskan segera melaporkan ke pihak polisi terkait nama yang diduga menjadi provokator bentrokan tersebut.
Gianto pun juga meminta, siswa SMANDA untuk menjaga nama baik sekolah. Dia juga memerintahkan, pertandingan futsal segera diberhentikan dan tidak dilanjutkan lagi. Namun, saat dimintai tanggapan, dia menolak untuk memberikan komentar.
Sementara itu, beberapa dewan guru dan Kepala SMANDA Yunarwan Danim MPd belum bisa memastikan penyebab dari bentrokan tersebut. Yunarman menyatakan, kejadian tersebut bukan tawuran, hanya sebatas adu mulut saja. \"Tidak ada kerusakan fisik dan tidak ada korban dari kejadian tadi\", katanya.
Sekitar pukul 18.00 WIB, kepala SMAM 4 Basirwan SPd juga sudah berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Dia berjanji akan mengumpulkan semua siswanya yang ikut bertanding. \"Malam ini juga kami akan kumpulkan semua siswa yang ikut bertanding tadi\", jelasnya.
Dia juga belum bisa memastikan penyebab dari kejadian tersebut. Basirwan berjanji memverifikasi kebenaran info terkait siswanya yang dikatakan memukul. Dia berharap, tawuran tidak terjadi lagi.
\"Jangan sampai ada pihak ketiga yang memperkeruh suasana dalam kejadian ini\", pungkasnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kabag Ops Polres Kota Bengkulu AKP Mada Ramadita mengatakan telah menyiapkan pasukan untuk terus memonitor dalam usaha pencegahan aksi bentrokan kembali. Dia mengatakan, 2 siswa yang berhasil diamankan sudah dikembalikan ke sekolah \"Malam ini, kami mensiagakan anggota untuk berpatroli mengamankan sekolah\", ungkapnya.
Sementara itu, Mainar (43), warga perumahan Kopri Bentiring, orang tuan dari Bayu Wanda Efendi, siswa kelas X SMANDA langsung menyambangi polres Bengkulu. Dia mengungkapkan, anaknya menjadi salah satu korban dari bentrokan tersebut. \"Saya datang kesini untuk mengambil motor anak saya yang diamankan oleh pihak kepolisian\", jelasnya. (cw5)