Lakalantas Ditarget Turun 50%

Senin 27-01-2014,10:22 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Kecelakaan lalulintas (Lakalantas) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Untuk itu, Presiden SBY menginstruksikan agar seluruh gubernur dan Kapolda untuk mencanangkan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalulintas. Di Provinsi Bengkulu sendiri, pencanangan gerakan nasional itu diawali dengan apel besar yang digelar Polda Bengkulu di lapangan Sport Center, kemarin pagi. Selain dihadiri Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Somantri MH, apel besar itu juga dihadir Wagub, Danrem 041 Gamas, Kepala Jasa Raharja, FKPD Provinsi Bengkulu, para rektor perguruan tinggi,  Direktur RB Media Grup HM Muslimin SH MH, GM Bengkulu Ekspress Sukatno SPd dan pimpinan media cetak dan elektronik lainnya, Ketua BMA Kota serta kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov. Sedangkan Gubernur H Junaidi Hamsyah sendiri bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam sambutan presiden yang dibacakan gubernur, mengungkapkan bahwa di tahun-tahun mendatang angka kecelakaan secara nasional akan terus meningkat.  Hal itu seiring dengan semakin banyaknya kendaraan, dan semakin lemahnya kesadaran masyarakat akan keselamatan berlalu lintas. Untuk itu dilakukan pencangan gerakan nasional untuk menekan tingginya angka kecelakaan tersebut. \"Tahun 2013 angka kecelakaan meninggal dunia mencapai 2096 orang, dan angka itu akan terus ditekan dengan target turun 50 persen pada 2020 dan turun 80 persen pada 2025,\" katanya. Untuk mencapai target tersebut, presiden mengintruksikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional agar merencanakan pembangunan jalan,  kementrian pekerjan umum agar menyiapkan desain jalan agar mencegah kecelakaan, kepada Polri agar mensosialisasikan aturan berlalulintas dan menindak tegas pelnggarnya, dan kepada para gubernur/walikota  agar mengambil langkah-langkah strategis. \"Kita berharap  keselamatan berlalu lintas dijadikan kebutuhan hidup yang membudaya di tengah-tegah masyarakat Provinsi Bengkulu, menuju Indonesia maju, sejahtera dan bermartabat,\" harapnya. Menurutnya, kecelakaan lalulintas yang terjadi selama ini disebabkan beberapa faktor, seperti perilaku ugal-ugalan, saling mendahalui atau egois, serta lalai.  Sedangkan faktor lainnya adalah rendahnya kesadaran mentaati peraturan berlalulintas, seperti tidak mengindahkan lampu mengatur lalulintas, tidak memberikan tanda saat ingin berbelok, tidak menghidupkan lampu utama di siang hari, dan berbagai pelanggaran yang di sengaja lainnya. \"Mudah-mudahan kesadaran masyarakat akan keselamatan berlalulintas dapat ditingkatkan, dan pihak kepolisian juga tidak akan memberi toleransi kepada pengendara yang sengaja melanggar tersebut,\" tukasnya. Dalam kesempatan itu juga dibacakan komitmen pelopor keselamatan berlalulintas oleh Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kota Bengkulu, Drs H Effendi MS. Adapun isi komitmen itu, yakni pelopor keselamatan belalulintas siap mentaati peraturan berlalulintas, siap kondisi pengemudi dan siap kondisi kendaraan. MoU Pelopor Lalulintas Dalam kegiatan tersebut juga digelar penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) para duta atau pelopor keselamatan lalulintas oleh Kapolda Bengkulu, gubernur, wakil gubernur, ketua BMA, Kadis Pendidikan Provinsi, Kadis Kesehatan Provinsi, kepala Jasa Raharja, pimpinan media, para rektor perguruan tinggi dan swasta yang ada di Bengkulu. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait