Pengadaan Luwak Distop

Minggu 26-01-2014,15:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEPAHIANG, BE - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Kepahiang memutuskan tidak akan menambah jumlah ternak hewan luwak (musang) untuk budidaya kopi luwak di Kepahiang. Namun sebagai gantinya Disnakan akan memaksimalkan potensi budidaya kopi luwak yang ada saat ini. \"Tahun 2014 ini, ternak luwak tidak ditambah. Kami akan mendorong Poktan yang ada untuk memaksimalkan potensi yang ada saja. Karena percuma, kalau banyak tapi tidak maksimal,\" ujar Kepala Disnakan, Ir Ramlan A Gani MSi melalui Kabid Keswan dan Kesmavet, Hernawan AMd. Menurutnya, produksi kopi luwak saat ini cukup besar bahkan pemasarannya sudah mencapai keluar daerah. \"Ada 3 Poktan yang kami bina mengelola kopi luwak, yakni poktan yang terdapat di Desa Bandung Baru dan Tugu Rejo Kecamatan Kabawetan, serta Desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu. Belum lagi budidaya kopi luwak yang dilakukan masyarakat secara mandiri,\" jelasnya. Menurutnya, pihaknya akan fokus pada pemasaran kopi luwak. Ia mengatakan juga bahwa Dinas Peternakan Pemprov Bengkulu pun siap membantu memasarkan kopi termahal di dunia itu. \"Provinsi saja sudah mau membantu pemasaran kopi luwak Kepahiang ini agar lebih luas lagi. Jadi fokus kami tahun ini ke pemasarannya dulu,\" lanjutnya. Dijelaskannya, Pemprov Bengkulu juga menyanggupi membantu menyediakan alat pengolahan dan kebutuhan lainnya kepada Disnakan Kepahiang. \"Dari provinsi juga sudah mau membantu menyediakan alat untuk sapi perah dan juga untuk pengembangan kopi luwak ini tentunya. Nanti, kami akan memanfaatkan auning di Tebat Monok yang mana target konsumennya adalah pelintas jalan itu,\" tandasnya.(505)

Tags :
Kategori :

Terkait