PASAR MANNA, BE – Gudang bahan bangunan milik H Jauhari (46), warga Jalan Tripkastalani Kelurahan Ketapang, Pasar Manna ludes dilalap si jago merah. Kebakaran ini pun diduga karena korsleting listrik.
Gudang bangunan ini mengalami nasib sama dengan gudang pupuk, sebab gudang ini ludes terbakar dan semua isinya pun tidak ada yang bisa diselamatkan. Akibatnya korban mengalami kerugian tidak kurang dari Rp 1 M.
Salah seorang saksi Mata H Dendi (44), yang juga Ketua RT 8 Kelurahan Ketapang mengungkapkan, saat kejadian dia bersama warga sedang menggelar ronda malam.
Saat itu, sekitar pukul 02.00 WIB, H Dendi dan para peronda mendengar ada suara letupan keras. Lalu berusaha mencari sumber suara hingga akhirnya melihat ada api di gudang bangunan milik korban. “Setelah melihat api sudah membesar membakar gudang, kami pun ada yang memukul tiang listrik dan ada juga yang menghubungi pemadam kebakaran,” ujarnya.
Hanya saja meskipun pihak pemadam kebakaran datang ke tempat kejadian perkara (TKP), namun tidak mampu berbuat banyak. Dua unit mobil PBK kewalahan memadamkan api. Akibatnya api membakar gudang dua pintu dan permanen ini berserta isinya hingga hangus terbakar. “Memang ada dua unit mobil PBK yang datang, tetapi tetap tidak mampu menyelamatkan gudang korban,” ungkap H Dendi.
Ditambahkan Sri Gusti yang juga tetangga korban, saat kejadian tidak ada orang di dalam gudang itu. Sebab pada saat kejadian korban berada di rumah yang juga toko keramik korban dekat Pasar Ampera. Sehingga tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. “Saat kejadian pemilik gudang tidak berada di gudang. Sementara akibat kebakaran ini tidak ada satupun barang dalam gudang seperti semen, kemarik, cat dan sebagainya yang bisa diselamatkan,” terangnya.
Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kapolsek Kota Manna, Iptu Miza Yanti Karleni mengungkapkan dari laporan warna pihaknya menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Sebab informasi yang didapat, sumber api berasal dari dalam gudang itu sendiri. Hanya saja keterangan warga itu api diketahui sudah besar dalam gudang. “Dugaan sementara kami, kebakaran karena korsleting listrik, sebab saat kejadian gudang dalam keadaan kosong karena tidak ada satupun keluarga korban di dalam gudang, namun untuk pastinya kami masih mendalaminya kembali,” terang Miza.
Untuk diketahui, di bulan Januari 2014 ini, sudah dua kali terjadi kebakaran di Kabupaten BS. Pertama kebakaran gudang pupuk milik Karnaidi (40), warga Desa Batu Lambang tepatnya 1 Januari lalu. Bangunan beserta isinya ludes terbakar, korbanpun mengalami kerugian sekitar Rp 1 M.(369)