CURUP, BE - Firasat buruk yang dirasakan Suryadi (39) warga Desa Batu Dewa Kecamatan Curup Utara benar-benar terjadi. Suami dari Sri alias Ling (35) itu sempat berulang kali mengurungkan niatnya berangkat ke pulau Jawa untuk bekerja. Kegelisahan itu terpecahkan setelah mendapatkan kabar rumah semi permanen yang menjadi tempat tinggalnya bersama keluarga di Gang Bendungan Desa Batu Dewa ludes tidak bersisa dilalap si jago merah, Kamis (16/1) sekitar pukul 10.00 WIB.
\"Baru kemarin, Rabu (15/1) Suryadi itu pergi ke Jawa, kabarnya sempat beberapa kali menunda berangkat, kebetulan istrinya Ling itu sedang sakit, mungkin sudah firasat,\" ungkap salah satu tetangga korban.
Peristiwa kebakaran pertama yang terjadi di awal tahun 2014 ini diduga disebabkan oleh bara api yang berasal dari tungku masak kayu di dapur rumah korban. Erik (10), bocah warga Kelurahan Talang Benih yang menjadi saksi mata di lokasi kejadian mengaku pertama kali melihat api di belakang rumah korban. \"Kami sedang main di pinggir Sungai Duku dekat rumah korban, api sudah besar terlihat berasal dari dapur, terus bayak orang datang untuk memadamkan api menggunakan air sungai,\" ungkapnya.
Pat (43), tetangga korban mengungkapkan, kondisi rumah sedang tidak berpenghuni saat kebakaran terjadi. Ling pergi ke rumah tetangganya usai memasak air menggunakan tungku kayu bakar. Saat itu, di rumah hanya ada Sri dan satu anaknya yang sedang sakit, sementara Suryadi sedang berada di luar kota dan anak lainnya sedang berada di sekolah.
Saat tengah memasak air, Sri dan anaknya mendatangi rumah Pat tetangganya untuk meminta obat, dan meninggalkan rumah dalam kondisi api sedang menyala. “Memang saat itu tidak ada satupun orang di rumah tersebut. Sri istri pemilik rumah sedang berada di rumah saya,” ujar Pat.
Saat itulah, terdengar suara letupan keras di bagian dapur rumah korban, yang diduga berasal dari tabung gas milik korban yang ikut terbakar, sehingga mengundang perhatian warga. \"Korban ini masih menggunakan kayu untuk memasak, memang sudah kebiasaan meski memiliki kompor dan tabung gas,\" tutur Pat.
Puluhan warga sekitar lantas mencoba memberikan pertolongan memadamkan api dengan alat seadanya. Mujurnya, posisi rumah korban tepat berada persis di pinggir aliran sungai Duku. Sehingga, api dapat dipadamkan kurang dari 1 jam. Api telah membakar hangus rumah korban beserta perabotan rumah. Tidak hanya itu, api juga membakar 1 unit motor jenis Yamaha King milik korban yang berada di dalam rumah.
Pantauan wartawan, sebanyak 2 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu memadamkan api, namun letak bangunan rumah yang berada di jalan sempit membuat kendaraan pemadan kebakaran tidak memiliki akses masuk. Jarak rumah korban dari jalan saya cukup jauh sekitar 700 meter sehingga menyulitkan selang mobil pemadan dapat menjangkau lokasi kebakaran.
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Drs Rektor Vande Armada mengungkapkan, pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual dengan manfaatkan air sungai Duku. \"Kami tidak punya akses masuk membantu pemadaman, anggota kita kerahkan saja untuk membantu warga memadamkan api secara manual,\" ujarnya.
Di bagian lain, peristiwa kebakaran malah dimanfaatkan puluhan warga layaknya lokasi wisata. Tidak jarang warga nekat mendatangi lokasi kebakaran hanya untuk melepas rasa penasaran mereka melihat langsung rumah yang ludes terbakar, bahkan tidak jarang ada warga yang mengabadikan momen musibah itu dengan mengambil gambar menggunakan handphon. (999)