RATU SAMBAN, BE- Sekolah Menegah Kejuraan Negeri (SMKN) 4 kota Bengkulu, merekrut 50 pelajar untuk menjadi pioner dalam pendidikan berkarakter.
Pelatihan pendidikan karakter itu dibuka kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) kota Bengkulu, yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dra Rosmayetti. Acara dibuka sekitar pukul 08.00Wib, dan akan berlangsung selama tiga hari kedepan. Kegiatan ini ditandai dengan penyematan sebagai simbol kegiatan dimulai.
\'\'Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, mendorong siswa untuk mengimplementasikan pendidikan karakter dalam penguatan karakter, seperti sikap disiplin, sopan, berjiwa patriot, jujur dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,\'\' ujar Kepala SMKN 4, Wawan Dharmawan.
Masih dikatakanya, pemberian pendidikan karakter karena kecenderungan mulai terkikisnya sikap dan nilai karakter pada diri anak.
\'\'Mereka ini pada umumnya berprestasi secara akademis, tetapi karakternya sudah mulai terkikis, kedepan kualitas secara akademis, tapi juga memiliki karakter bangsa, \" terangnya.
Dengan dilibatkanya lima puluh pelajar yang merupakan perwakilan dari berbagai kegiatan seperti, OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), PMR (Palang Merah Remaja), Paskibraka dan lainnya. Mereka ini akan dijadikan contoh bagi temannya yang lain. Sekaligus bertugas menularkan pendidikan karakter yang diperolehnya kepada rekannya pula.
\" Para pioner ini akan bertugas merekrut sedikitnya lima rekanya untuk mengetahui pendidikan karakter itu, dan hasilnya kedepanya akan dievaluasi, \": kata Wawan.
Masih dikatakanya, pelatihan pendidikan karakter ini untuk mendorong pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM), memberikan motivasi pada pelajar dalam pembentukan karakternya. Program ini baru perdana diselenggarakan di sekolahnya dan merupakan tindak lanjut dari program direktorat SMK.
\"Kegiatan ini mengembangkan visi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkelas, menghasilkan Siswa SMK yang berkualitas dan memiliki keungulan sesuai dengan kompetensinya serta berkarakter, sehingga lulusan SMK memiliki karakter sebagai siswa yang memiliki budaya bangsa indonesia, \" katanya.
Pelatihan digelar selama 3 hari dengan melibatkan unsur kerohanian, dan angkatan laut. Dan untuk mengetahui hasilnya, kita akan melakukan evaluasi terhadap anak-anak yang kita rekrut sebagai pioner diharapkan nanti bisa memberikan ilmu yang diterima dan menularkan pada teman-temanya, tandasnya. (247)