KOTA MANNA, BE – Belum adanya titik temu atau kesepakatan antara pihak legislatif dan eksekutif di Bengkulu Selatan (BS) terkiat penggunaan anggaran Rp 0 miliar sebagai dana reses, mengakibatkan terhambatnya pembahasan RAPBD 2014. Bahkan APBD 2014 diancam dewan tidak akan ketuk palu. ”Kalau belum ada kesepakatan dalam seminggu ke depan, maka kami akan lakukan uji publik,” kata Ketua DPRD BS, Susman. Menurut Susman, uji publik dilakukan guna mengetahui pendapat masyarakat. Apakah warga BS menyetujui dana reses itu dipusatkan ke dalam kota atau ke daerah-daerah perdesaan. Sebab, katanya, pihaknya tidak mau nantinya DPRD akan dikecam oleh masyarakat lantaran tidak mau memperjuangkan aspirasi. \"Apa yang kami perjuangkan ini murni aspirasi dari warga. Untuk membuktikannya akan ketahuan apa yang diinginkan warga,” ungkapnya. Padahal, sambung dia, adanya dana reses itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum masuk dalam APBD. Selain itu, dana reses itu gunanya juga untuk memenuhi keinginan warga yang diusulkan saat anggota dewan menggelar reses. Ditambahkannya, sebelumnya memang pihaknya menginginkan dana reses itu dibagi rata untuk setiap kecamatan sebesar Rp 2 miliar. Lalu, melihat keinginan pihak eksekutif untuk menaikan dana reses dalam kota, maka pihaknya pun siap mengurangi untuk setiap kecamatan sebesar Rp 1,5 miliar dan selebihnya untuk reses dalam kota. “Kami sudah mengalah, cukup Rp 10 miliar saja untuk kecamatan-kecamatan luar kota,” tandasnya. (369)
Dewan Ancam Tak Bahas APBD
Minggu 12-01-2014,15:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :