Ekspor Pasir Dilarang

Senin 06-01-2014,18:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KOTA BINTUHAN, BE- Saat ini ribuan ton pasir besi, yang diproduki rakyat pemegang izin pertambangan rakyat (IPR), maupun yang diproduki perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) Di Kabupaten Kaur. Walaupun sebagian sudah diangkut, namun ribuan ton tetap dibiarkan menggunung di Dermaga Linau. Karena tidak bisa diekspor ke luar negeri. Hal ini sesuai Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2012, tentang peraturan ekspor pasir besi. \"Dalam peraturan tersebut terhitung 12 Januari 2012  sudah dilarang bagi pengusaha menjual pasir besi ke luar negeri atau ekspor. Namun boleh diekspor pasir besi yang setengah jadi,\" kata Kadishutbang ESDM Kaur Ir Ahyan Endu, kemarin. Pihak perusahaan harus bisa memanfaatkan waktu yang ada, kata Ahyan, sebelum Permen ini diberlakukan pasir besi yang ada di Dermaga Linau harus segera diangkut, namun pantahun Dishutbang nampaknya sulit dilakukan. \"Tumpukan di dermaga kemungkinan ada 300 ribu ton, sedangkan yang sudah diangkut baru 4 kali pengapalan beberarti sudah ada 200 ribu ton. Namun itu pun belum selesai,\" jelasnya. Menyikapi banyaknya pasir besi menumpuk, lanjut Ahyan, pihaknya tidak bisa memberikan solusi bagi perusahaan. Mengingat ini sudah aturan kementerian ESDM, oleh karena itu jalan satu-satunya harus mengangkut pasir besia, sebelum tanggal 12 Januari ini. \"Saat ini masih ada waktu seminggu lagi, jadi perusahaan yang mempunyai pasir besi harus mengangkut semua pasir besi di dermaga. Jika tanggal 12 Januari masih tetap mengangkut maka bakal akan ada sanksi,\" jelasnya. Sementara itu, tumpukan pasir besi di Dermaga Linau saat ini, dimiliki oleh PT Bengkulu Mega Steel (BMS), PT Selomoro Banyu Arto (SBA) Bintang Meneral Mandiri (BMM), PT Qunatum dan Koperasi Wahana Bahari. Rata-rata setiap perusahaan memilik 50 ribu ton pasir besi yang akan diekspor. \"Tujuan ekspor ada yang ke cina dan korea, namun rata-rata perusahaan masih banyak mengekspor ke cina,\" jelasnya.(823)

Tags :
Kategori :

Terkait