Dikatakannya, saat ini irigasi yang jebol itu memang diperbaiki warga sendiri secara swadaya dengan kondisi apa adanya. Hal ini dikarenakan saat ini warga yang memiliki areal persawahan sedang memasuki musim tanam. \"Tidak alasan bagi BPBD untuk menunda perbaikan irigasi tersebut, apalagi kondisi irigasi setelah diperbaiki ala kadarnya pasti tidak akan bertahan lama,\" ujarnya.
Hal senada juga disampaikan anggota komisi III lainnya A Haris. Menurutnya penanganan perbaikan irigasi menjadi kebutuhan pokok yang harus dilaksanakan karena menyangkut hajat hidup petani di desa itu.\"Rata-rata warga di daerah itu merupakan petani sawah sehingga instansi terkait harus menyikapi persoalan ini,\" kata A Haris.
Terpisah, Kadispertan Kepahiang Pujo Suripto SP melalui Sekretaris Resopin SE mengatakan pihaknya tak memungkiri jika dengan jebolnya irigasi di Desa Batu Kalung tersebut seluas 70 Ha areal persawahan warga setempat terancam kekeringan. Dengan kondisi ini apabila dibiarkan begitu saja kedepannya akan menggangu pasokan beras di Kepahiang. Pasalnya potensi 1 hektar lahan sawah di desa itu mampu menghasilkan gabah 2-3 ton per sekali panen. Dengan luas 70 hektar areal persawahan didaerah ini maka apabila diasumsikan akan mengahasilkan gabah mencapai 210 ton per sekali panen. \"Kita sudah melihat langsung kondisi irigasi yang jebol ini dan harapan kita irigasi ini segera diperbaiki agar tidak mengganggu pasokan pangan untuk masyarakat,\" jelasnya.(505)