BENGKULU, BE - Curah hujan dalam volume besar diprediksikan masih akan terjadi. Mengingat BMKG telah menyatakan bila puncak musim penghujan masih akan berlangsung hingga bulan Desember nanti. Selama hujan yang turun sebulan terakhir, hujan telah mengakibatkan banjir yang cukup parah disejumlah kelurahan. Tidak hanya banjir, longsor pun juga kerap terjadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu Herman Siddik mengatakan, banjir telah melanda beberapa kelurahan padat penduduk seperti Kebun Dahri, Sukamerindu, Jalan Gunung Bungkuk, Lempuing, Kebun Ros, Muhajirin, Tebeng, Rawa Makmur, Tanjung Agung dan Tanjung Jaya. \"Debit air hujan sangat deras. Tapi air tidak lancar mengalir karena banyak saluran air yang tersumbat. Kita sudah menurunkan sejumlah bantuan dititik yang terkena dampak parah seperti di Rawa Makmur,\" katanya belum lama ini.
Sementara longsor telah terjadi sedikitnya di dua titik yang mengakibatkan beberapa rumah hancur dengan kerugian material yang cukup besar. Seperti yang terjadi di Kantor BPS Kota Bengkulu Jl S Parman No 89 Padang Jati pada 2 pekan yang lalu, genangan air telah mengakibatkan tanah disisi timur gedung ambles dan menghancurkan 2 rumah warga di belakangnya. Hal yang sama terjadi beberapa hari yang lalu di Tebeng, bangunan tembok milik Irawan, salah satu warga di Jalan Rinjani RT 10 RW 3 Kelurahan Jembatan Kecil. Akibat robohnya bangunan tembok tersebut telah menghancurkan gudang, tower air, garasi mobil, kolam ikan dan kamar tidur milik Hazbur Rozi, tetangganya.
Menanggapi dua bentuk ancaman ini, Caretaker Walikota Bengkulu Drs H Sumardi MM berjanji akan melakukan upaya penanggulangan serta pencegahan bencana secara lebih terencana untuk mengurangi dampak korban dan kerugian material lainnya. Pria yang baru dilantik 3 hari yang lalu ini memastikan seluruh dinasnya akan siap untuk bekerja secara maksimal untuk mengatasi banjir dan bencana lainnya yang mungkin terjadi. \"Bencana akibat hujan dan badai ini akan kami tangani secara lebih terencana dan tertata untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkannya. Kami memastikan semua instansi pemerintah kota dapat terintegrasi dalam mencari solusi atas persoalan-persoalan yang muncul akibat bencana ini,\" tegasnya. Waspada Cuaca Ekstrim Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pulau Baai Bengkulu mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrim yang mungkin terjadi. Hal ini disampaikan kepala seksi Observasi dan informasi BMKG Pulau Baai, Sudiyanto SP. \"Meskipun sekarang masih awal musim hujan, namun tercatat sudah dua kali terjadi hujan ekstrim yaiuu pada tanggal 1 dan 18 November kamarin,\" ujar Sudiyanto. (cw2)