BENGKULU,BE - Pemerintah Provinsi (Pemprov ) mengakui jika selama ini pertumbuhan ekonomi kurang berkualitas. Sebab, pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan kesejahteraan masyarakat. Secara umum perkembangan tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu terus mengalami penurunan, walaupun penurunannya melambat. \"Tetapi, pada 2011 sampai dengan Maret 2013 mengalami kenaikan menjadi 18, 34% dari sebelumnya 17,51% pada tahun 2012,\" kata Kepala Bappeda Provinsi, Ir Edy Waluyo SH, MH saat rapat koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Bengkulu, Senin (15/12) di Aula Bappeda. Rapat tersebut diikuti oleh Wakil bupati/Kota dan Bappeda se Provinsi Bengkulu. Dia mengatakan, jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 sebanyak 327.350 jiwa. Secara umum perkembangan jumlah penduduk miskin juga mengalami pengurangan, walaupun tingkat pengurangannya melambat (sedikit). Pada Tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 370.600 jiwa dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2010 sebesar 290.459 jiwa. \"Pada 2011 mengalami kenaikan menjadi 303.400 jiwa dan tahun 2013 meningkat menjadi 327.350 jiwa,\" papar Edy. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis bahwa kesenjangan hidup di Provinsi Bengkulu semakin tinggi, fakta yang membuktikan idiom bahwa yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Hal ini diungkapkan Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando, M.Eng, kemarin. \"Dengan penghasilan masyarakat miskinnya paling kecil Rp 450.000 per bulan, sementara itu untuk pendapatan terbesar Rp. 1,2 juta per bulan untuk masyarakat katagori miskin,\" katanya. Data BPS mencatat, jumlah angka kemiskinan di Bengkulu meningkat menjadi 18 ribu Jiwa di tahun 2013 naik, 1.000 jiwa dari tahun 2012 yang berjumlah 17.000 di tahun lalu. \"Penghasilan masyarakatnya juga turun,\" katanya. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu meningkat dan menembus angka 6,3 persen pada tahun 2013 ini. Namun kenyataannya pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dinikmati sebagian kelompok saja. \"Pertumbuhan ekonomi masih belum menyentuh masyarakat bawah,\" jelasnya. Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Sultan B najamudin menanggapi permasalahan tersebut dengan mengakui jika peningkatan Ekonomi Bengkulu memang tinggi namun sangat lemah. \"Maksudnya yaitu, kita lemah dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan namun kita terus menerus meningkatkan ekonomi daerah,\" katanya. Ia juga mengatakan, selama ini pemerintah hanya fokus membenahi infarastruktur tampa memperhatikan ekonomi yang ternyata membuat masyarakat kita sulit untuk berkembang. \"Kita sadari ada yang salah di sistem pemerintahn kita yang hanya fokus membangun, menarik investor, namun kita lupa masyrakat kita yang juga butuh uluran tangan pemerintahan,\" jelasnya. Ia menilai, ada tiga faktor yang menyebabkan kemiskinan di Bengkulu. \"Yaitu, kurang memanfaatkan potensi, belum meratanya pembangunan dan kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia di provinsi Bengkulu, sehingga tenagga kerja lebih banyak di kuasai orang dari luar provinsi Bengkulu,\" katanya.(100)
327.350 Warga Bengkulu Miskin
Selasa 17-12-2013,18:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :