BENGKULU, BE - Apa penyebab kelahiran bayi Celsy Permata Sari, bayi perempuan yang terdapat bongkahan daging menyerupai kepala di selangkannya belum diketahui. Direktur RSUD M Yunus dr Daisy Novira mengungkapkan, untuk beberapa hari ke depan bayi tersebut hanya menjalani perawatan di ruang verinatologi RSUD M Yunus. Karena untuk membawa bayi tersebut ke pesawat, minimal harus berumur 2 minggu.
\"Jika nanti telah berumur 2 minggu baru bisa diberangkatkan, jika dipaksanakan saat ini dikhawatirkan berpengaruh pada pendengarannya,\" terang Daisy.
Mengenai rumah sakit rujukan di Jakarta, Daisy mengaku ada beberapa rumah sakit yang telah menjalin kerja dengan RSUD M Yunus, seperti rumah sakit Harapan Kita atau RSCM. Rumah sakit mana yang akan dituju tergantung saran dari tim dokter yang menanganinya di Bengkulu.
Disinggung soal bongkahan daging yang terdapat di selangkangan bayi tersebut, Daisy mengakui munculnya daging itu kemungkinan besar diakibatkan oleh pertumbuhan yang kurang sempurna atau kembar siam yang tidak jadi, atau bisa juga tumor. Namun ia belum bisa memastikannya, karena pihaknya sendiri belum melakukan pemeriksaan intensif.
Untuk itu, Daisy pun berharap bayi malang itu dapat dioperasi dengan lancar sehingga daging tersebut bisa ditanggalkan dari tubuhnya.
\"Mengenai berhasil atau tidak operasi kita belum tahu, dan itu tergantung kekuasaan Yang Maha Kuasa,\" sambungnya.
Sementara itu kondisi yang dialami bayi Celsy ternyata mengundang keprihatinan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd dan Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE. Keduanya bahkan memberikan garansi akan membiayai pengobatan bayi malang tersebut.
Gubernur sendiri kemarin sekitar pukul 13.00 WIB kemarin datang dan melihat langsung kondisi Celsy di Jalan Bumi Ayu 5 RT 05 RW 01 No 9 Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Dalam kunjungan itu, gubernur langsung menyampaikan bahwa bayi buah hati pasangan Welda Sulita (23) dan Reco Yan Saputra (29) itu harus dirujuk ke Jakarta untuk dioperasi. Sedangkan biayanya akan diakomodir dalam Jaminan Kesehatan Provinsi (Jamkesprov) Bengkulu.
\"Kita cukup prihatin dengan kondisi bayi ini. Salah satu cara untuk menolongnya adalah dengan melakukan memberangkatkannya ke Jakarta untuk dioperasi. Mengenai biaya, pihak keluarga tidak perlu cemas, karena akan ditanggung seluruhnya oleh pemerintah provinsi melalui Jamkesprov,\" kata gubernur Junaidi Hamsyah di dampingi Ditektur Utama RSM Yunus Bengkulu, dr Daisy Novira.
Selain itu, gubernur juga membawa langsung bayi tersebut ke RSUD M Yunus untuk mendapatkan pertolongan tim medis sebelum di berangkatkan ke Jakarta. Karena sejak lahir pada 11-12-2013 bayi tersebut belum pernah mendapatkan perawatan medis, karena tidak memiliki biaya.
\"Langsung saja bawa ke rumah sakit dan mobil pun sudah disiapkan,\" ujar gubernur.
Senada diungkapkan walikota, Pemerintah Kota saat ini sedang menanti hasil koordinasi pihak keluarga Celsy, apakah akan dirujuk ke rumah sakit di Jakarta atau tetap diobati di Bengkulu.
\"Celsy akan kami dampingi dari awal pengobatan hingga selesai. Kami sedang menanti perundingan pihak keluarga serta diagnosa dokter yang menanganinya apakah Celsy harus dirujuk ke Jakarta untuk berobatnya atau kah tetap akan di Bengkulu,\" kata Walikota H Helmi Hasan SE didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota, drg H Edriwan Mansyur MM, usai menjenguk bayi yang lahir pada tanggal cantik, 11-12-2013, Rabu lalu tersebut.
Edriwan melanjutkan, pihaknya akan mencukupi semua kebutuhan Celsy sembari menanti hasil diagnosa dokter yang menanganinya. Sementara waktu, pembiayaan pengobatan Celsy akan ditanggung melalui Jaminan Kesehatan Provinsi (Jamkesprov). \"Kami dari Dinas Kesehatan Kota beserta jajaran akan melakukan pendampingan penuh terhadap Celsy. Sejauh ini, kondisi kesehatannya masih cukup normal. Namun untuk memisahkan tumor yang berbentuk kepala dibagian kemaluannya itu diperlukan operasi. Biayanya akan kita ambil dari Jamkesprov dan sumber pendanaan lainnya yang kita miliki,\" sampainya.
Apabila pihak keluarga sudah memiliki keputusan, Edriwan meneruskan, maka pihaknya akan menyiapkan semua yang diperlukan Celsi selama menjalani pengobatan. Namun untuk kebutuhan diluar pengobatan seperti biaya hidup pendamping Celsy, pihak Pemerintah Kota akan menyerahkan kepada pihak keluarga. \"Mungkin akan ada kebijakan lain dari pak wali. Tapi apa yang menjadi bagian kami akan kami selesaikan dengan penuh,\" tukasnya.
Di bagian lain, Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Drs Sudarto Widyo Seputro MSi menyampaikan, pihaknya akan menyediakan surat rekomendasi untuk melengkapi proses pengobatan Celsy. Surat rekomendasi ini sendiri diharapkan dapat membantu proses pengobatan Celsy yang diprediksikan akan menelan anggaran jutaan rupiah. \"Peserta jaminan kesehatan biasanya memerlukan surat rekomendasi ini. Dan kami siap untuk mengeluarkannya untuk Celsy,\" tuturnya.
Kondisi Sehat
Sebelumnya, ibu bayi Welda Sulita mengungkapkan bahwa kondisi bayi yang memiliki berat 3,5 kg itu dalam kondisi sehat, dan tidak ada gejala mengalami kesakitan akibat ada daging sebesar kepalanya itu.
\"Dia sehat seperti bayi biasa, menyusu dan buang air lancar,\" akunya.
Selain itu, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang telah menyanggupi semua biaya operasi anaknya.
\"Kami sangat berterimakasih atas bantuan pak gubernur, karena kami sama sekali tidak memiliki biaya untuk mengobati anak kami ini,\" ucap Welda dengan penuh haru.
Ia juga menceritakan bahwa proses awal persalinanya pun berjalan normal yang dibantu oleh bidan Sudarti. Hanya saja persalinan tersebut sedikit terganggu karena bagian buntut anaknya tersangkut.
\"Selama hamil tidak ada tanda-tanda bahwa anak saya akan membawa bongkahan daging di selangkangannya,\" akunya.(009/400)