SATU per satu pencapaian diraih Fatin Shidqia Lubis selepas menjuarai X Factor Indonesia. Setelah rilis album perdana dan main film 99 Cahaya di Langit Eropa, dia meluncurkan buku bertajuk Fantastic Fatin: Ini Baru Permulaan di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Selasa (10/12).
”Senang, aku baru tahu bukunya se-remaja ini,” kata Fatin seperti yang dilansir INDOPOS (JPNN Group), Rabu (11/12).
Buku itu menceritakan transformasi Fatin dari kecil hingga akhirnya dikenal banyak orang seperti sekarang ini.
”Banyak cerita aku di buku ini, dari masih kecil sampai masuk X Factor,” katanya.
Penggarapan buku itu diakuinya lebih mudah ketimbang album dan filmnya. Sebab, dia hanya duduk manis menjawab semua pertanyaan penulis.
”Di karantina, waktu makan aku jadi nggak jelas. Ya, gara-gara ada camilan, nambah berat badan,” ungkapnya lalu tertawa.
Mencapai puncak karir di usia muda menjadi beban bagi beberapa selebriti. Tetapi tidak dengan Fatin yang justru menikmati semua pencapaiannya. ”Bukan beban sih, tetapi jatuhnya tanggung jawab,” ucap gadis berjilbab itu.
Menurutnya, segala sesuatu pasti ada konsekuensinya. Misalnya, dia agak keteteran mengikuti pelajaran di sekolah karena beberapa kali absen akibat banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. ”Aku sering ulangan susulan. Jadinya, lebih sering baik-baik ke guru,” tuturnya diiringi senyum.
Sang penulis buku Sundari Mardjuki menambahkan, perjalanan hidup Fatin tahun ini sangat fenomenal. Dari seorang remaja biasa berubah drastis menjadi seorang superstar yang dielu-elukan banyak orang.
Di usia muda, keberuntungan dan semangatnya berhasil membawa Fatin ke puncak popularitas. ”Fatin ini sangat fenomenal, apa sih yang nggak dilakuin dia di tahun 2013. Tahun ini memang tahunnya Fatin,” katanya.
”Kisah Fatin ini sayang kalau tidak dibukukan. Bagaimana dia dari gadis biasa bertransformasi menjadi seperti sekarang,” tambahnya. (ash)