BENGKULU, BE - Keberadaan terminal Betungan Kelurahan Sukarami saat ini kondisinya terbengkalai dan tidak terurus. Fasilitas serta bangunan di terminal kurang terawat. Plafon bangunan yang sudah jebol, lantai yang sudah hancur, kaca jendela yang sudah pecah, kayu kusen yang sudah rapuh, dinding bercoretan dan jebol, serta atap yang sudah jebol. \"Anggaran untuk perawatan terminal Air Betungan tidak pernah ada. Suma ada perencanaan saja yang adanya untuk perbaikan terminal tersebut,\" jelas Kepala Tata Usaha terminal Betungan, Hidayat L SH.
Penyebab utama matinya terminal tersebut adalah pengendara mobil angkutan yang tidak mau mangkal di daerah tersebut. Hal ini disebakan travel, bus, dan angkutan umum lainnya tiketnya bisa langsung dipesan di loket angkutan itu. Sedangkan angkot hanya mangkal di simpang 4 Betungan dengan alasan penumpang yang ramai. \" Banyak faktor yang menjadikan terminal ini sepi,\" paparnya.
Hidayat mengatakan, razia penertiban kendaraan angkutan umum sering dilakukan Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo). Namun hal itu tidak berpengaruh, karena mobil tetap enggan memasuki lokasi terminal. Kendala saat ini juga berkaitan kewenangan untuk menilang mobil travel yang berplat hitam. Keberadaan travel ilegal tersebut jelas merugikan daerah dan angkutan resmi karena mereka tidak membayar retribusi dan mengambil calon penumpang dari angkutan resmi.\" Pihak Dishubkominfo bisa melakukan penertiban secara rutin, namun kami tidak ada wewenang lagi untuk merazia harus ada perizinan dulu dari Polisi Lalu Lintas (Polantas),\" jelas Hidayat.
Saat ini petugas Dishubkominfo di Betungan hanya bisa menagih uang retribusi di simpang 4 Betungan. Dengan uang retribusi senilai Rp 2 ribu per mobil.\"Kami berharap Terminal Betungan tersebut bisa kembali beroperasi tidak terbengkalai lagi,\" tutupnya.(CW3)