Coba dihitung kembali, berapa anggaran yang disediakan setiap bulan untuk membeli deodoran? Saat ini hampir semua orang menggunakan deodoran dalam kehidupannya sehari-hari. Bahkan akan muncul rasa tidak percaya diri jika anda lupa tidak memakainya.
Berikut 8 hal yang perlu anda ketahui tentang deodoran:
1. Deodoran bukan sesuatu yang baru ada di zaman modern
Menurut New York Times, Mesir kuno menciptakan seni pengharum tubuh dan sudah menciptakan parfum untuk aktivitas sehari-harinya. Namun deodoran dengan bentuk yang lebih modern dan sudah memiliki merek dagang mulai dibuat pada tahun 1888 dengan merek Mum.
2. Deodoran membunuh bakteri
Faktanya, keringat tidak selalu memiliki bau, bahkan sebenarnya hampir seluruhnya tak berbau. Bau tidak sedap yang ada pada orang yang berkeringat berasal dari bakteri yang memecah keringat pada kulit anda. Oleh sebab itu, deodoran mengandung kekuatan anti-bakteri untuk mencegah munculnya bau sebelum diciptakan oleh bakteri.
3. Deodoran tidak menghentikan proses berkeringat
Senyawa aluminium yang terdapat dalam deodoran antiperspirant efektif menghentikan hanya sampai pada kelenjar keringat ekrin. Jika ada produk deodoran yang mencantumkan perlindungan sepanjang hari, maka sebenarnya produk tersebut hanya mengurangi keringat sebesar 20 persen.
4. Anda bisa menjadi kebal terhadap deodoran
Tubuh kita beradaptasi dengan proses pengurangan keringat yang dilakukan oleh deodoran, namun hingga saat ini belum ditemukan secara pasti apa sebabnya. Adaptasi yang dilakukan tubuh akibat proses tersebut misalnya dengan menghasilkan lebih banyak keringat di kelenjar bagian tubuh lainnya.
\"Ide yang baik untuk mencegah resistesi dan mengatasi adaptasi alami tubuh adalah dengan mengganti merek deodoran anda setiap 6 bulan sekali,\" kata asisten profesor dermatologi di University of Southern California Dr Han Lee, seperti dilansir laman Huffington Post, Selasa (26/11). .
5. Deodoran tidak peduli apakah anda laki-laki atau perempuan
Faktanya, perempuan memiliki lebih banyak kelenjar keringat daripada laki-laki. Namun kelenjar keringat laki-laki justru menghasilkan keringat lebih banyak. Meskipun di pasaran dijual deodoran khusus laki-laki dan perempuan, sebenarnya bahan aktif yang digunakan hampir sama. Discovery Health melaporkan bahwa perbedaan yang ada hanyalah pada kemasan dan aromanya.
6. Tidak semua orang membutuhkan deodoran
Iklan yang selama ini ditampilkan cukup meyakinkan bahwa setiap orang membutuhkan deodoran. Faktanya tidak semua orang memiliki bau seperti yang mereka pikirkan. Beberapa dari mereka bahkan memiliki gen yang membuat mereka tidak memiliki bau sama sekali.
7. Belum diketahui darimana noda kuning pada baju berasal
Jika anda rutin menggunakan deodoran dan kebetulan memakai baju berwarna putih, maka akan terdapat noda kekuningan di bagian ketiak. Teori yang dominan mengungkapkan bahwa bahan-bahan yang berbasis aluminium dalam deodoran bereaksi dengan keringat, kulit, kemeja, deterjen, atau semua hal di atas untuk membuat noda.
8. Anda dapat membuat deodoran sendiri
Sejumlah minyak tumbuhan dan sari ekstrak mengandung kekuatan anti-bakteri, sehingga anda dapat membuat sendiri deodoran dengan relatif mudah. Namun, orang tampaknya lebih menginginkan sesuatu yang lebih praktis sehingga tergantung pada produk deodoran yang sudah ada di pasaran.
Bagaimana cara kerja deodoran?
Dilansir BBC, deodoran bekerja dengan membunuh bakteri pada kulit dan mengurangi jumlah keringat. Bahan aktifnya bereaksi dengan elektrolit dalam keringat untuk membuat gel tebal yang efektif, kemudian menahan bagian atas kelenjar keringat dan pori-pori.
Tidak hanya manusia saja yang memiliki bau tertentu, banyak hewan juga memiliki bau badan. Ini bukan hal yang buruk bagi mereka, sebab memiliki bau dapat membantu mereka menandai wilayah, mengusir musuh, dan yang paling penting, menarik pasangan. (fny/jpnn)