Dinas Pendidikan Pemuda Olah Raga dan Kebudayaan kabupaten Bengkulu Tengah masih harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. Sebab disamping kendala sarana prasarana belajar yang belum memadai, Dinas Pendidikan dihadapkan pula pada minimnya subsidi buku ke sekolah. Sehingga guru harus ekstra kerja keras mencari buku itu keluar lingkungan sekolah.
\"Semestinya ada subsidi buku yang diberikan sekolah terutama materi pelajaran. Karena saat ini guru harus mencari di luar, untuk memenuhi kebutuhan buku tersebut, untuk dibagikan ke siswa,\" kata Arsyad, SPd, Guru SMAN 1 Pondok Kelapa.
Arsyad menjelaskan tahun belakangan ini, guru mengandalkan bantuan sekolah. Dananya swadaya dari masyarakat. Sehingga keperluan buku bisa dipenuhi. Namun demikian jumlahnya amat terbatas bahkan jumlah itu dipastikan masih kurang. \"Tahun sebelumnya ada pengadaaan buku namun itu dana dari masyarakat, itupun jumlahnya masih minim dan perlu ditambah,\" kata Arsyad.
Dia melanjutkan, buku-buku itu meliputi mata pelajaran Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),untuk seluruh kelas I, II dan III. Dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), siswa terpaksa harus mendownload ke internet untuk menambah bahan belajar.
Jika membeli di luar lingkungan sekolah, hal itu kata Arsyad sangat kecil kemungkinannya. \"Kami harapkan ada subsidi soal buku. Karena memang saat ini belum ada subsidi buku dari sekolah. Subsidi sangat diharapkan untuk memajukan pendidikan di Benteng,\" kata Arsyad. (**)