Dalam kesempatan tersebut, anggota dewan yang dipimpin Ketua Komisi III, Suimi Fales SH MH didampingi Kabid Pasar Disperindag dan Kepala UPTD Pasar Barukoto itu melihat lokasi pemindahan pedagang tersebut sembari meminta tanggapan kepada pedagang yang di area Pasar Barukoto II tersebut.
Usai melihat kondisi tempat pemindahan pedagang tersebut, Suimi dan rombongan pun melanjutkan sidaknya ke Pasar Subuh Jalan KZ Abidin I guna melihat keadaanya yang sebenarnya.
Disela-sela sidaknya, Suimi mengungkan bahwa lokasi berdagang di Pasar Barukota memang lebih baik dibandingkan Pasar Subuh di Jalan KZ Abidin 1 yang ditempati pedagang saat ini.
\"Kita sudah melihat langsung bagiamana kondisi Pasar Barukot dan pasar Subuh, dan ternyata lokasi di Barukoto jauh lebih bagus dan lebih manusiawi,\" kata Suimi.
Hanya saja Pasar Barukoto masih perlu tindakan labih lanjut untuk memasukkan angkot Kuning, Merah dan Hijau. Menindaklanjuti hal tersebut, ia pun berjanji dalam waktu dekat akan berkoordianasi dengan Dishgubkominfo kota Bengkulu untuk membicarakan trayek angkutan kota tersebut.
\"Kita tidak akan setuju jika pedagang ini dipindahkan tanpa memperhatikan fasilitas yang dibutuhnya, seperti jalan dan masuknya angkutan ke lokasi pedagang itu,\" sampainya.
Dipasar Subuh, Suimi dan rombongan menemukan kondisi yang sangar kotor tertutama di lokasi pedagang ikan di depan Pos Polisi depan Mega Mall. Disana bukan saja kotoran ikan yang mengalir dalam dalam siring samping pedagang menjajakan jualannya, akan tetapi juga kotoran manusia.
\"Lokasi ini memang tidak manusiawi sebagai tempat pedagang beraktifitas, untuk itu kami akan mendorong pihak pemerintah dan kami juga akan membantu dalam sosialisasi agar pedagang bersedia pindah dari pasar Subuh ini,\" sampainya.
Beberapa pedagang yang diminta pendapatnya oleh anggota dewan tersebut mengatakan pihaknya bersedia pindah ke pasar Barukoto II, namun harus dipindahkan semuanya dan ruas jalan KZ Abidin I tersebut harus benar-benar bersih dari pedagang.
\"Kami siap untuk pindah, tapi catatan semuanya harus dipindahkan,\" kata salah seorang Pedagang Kaki Lima, Maspin (55). Ia juga mengatakan sudah tidak tahan lagi berjualan di pasar Subuh akibat buruknya lokasi tersebut, namun tidak bisa berbuat banyak asalkan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dibagian lain, Kabid Pasar Disperindag kota Dra Suzanna Erdawati mengatakan pihaknya telah menyiapkan lampu yang dipasang ditiang listrik dekat lokasi yang akan ditempati oleh pedagang tersebut. Dan untuk sementara waktu pedagang tidak perlu lagi menarik kabel seperti di Pasar Subuh saat ini.
\"Itu sudah ada 2 buah bola lampu dan nanti akan kami pasang lagi sehingga pedagang tidak perlu menarik kabel lagi ke lapaknya masing-masing,\" bebernya.
Disinggung soal pemindahan, Suzanna mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan petunjuk atau arahan dari Walikota Bengkulu. Jika Walikota telah memberikan instruksi, maka pihaknya pun siap untuk memindahkan pedagang tersebut. Namun sebelumnya, pihaknya akan memberikan pemahaman atau sosialisasi terlebih dahulu kepada pedagang dan akan memberikan lapak yang baru kepada pedagang dengan cara pengundian.
\"Biar adil nanti kita gunakan sistem undian, dan untuk mendapatkan lapak dan nomor undian tidak dipungut biaya dari pedagang,\" tandasnya.(400)