BENGKULU, BE - Anggota DPR RI Komisi IX Dr. Hj. Dian A. Syakhroza menegaskan, ibu-ibu TP PKK merupakan corong kesehatan rumah tangga. Sebagai ibu rumah tangga (IRT), mereka punya peran penting guna mensosialisasikan makanan yang layak dikonsumsi. \"Kalau misalnya ragu memilih mana makanan yang layak dikonsumsi atau tidak, masyarakat boleh dan silakan berkonsultasi ke BPOM Bengkulu,\" ujar Dian kepada wartawan, usai mengisi acara BPOM Provinsi Bengkulu di Balai Buntar, kemarin. Dian menambahkan, ia dan instansi pemerintahan yang konsen terhadap kondisi kesehatan masyarakat akan tetap menggelar sosialisasi ke seluruh kabupaten bahkan kecamatan-kecamatan. Supaya, masyarakat benar-benar memahami pangan mana yang memang layak dikonsumsi. Dia juga meminta pemangku kepentingan di Provinsi Bengkulu agar turut memahami dan ikut mewujudkan apa yang menjadi tujuan terselenggaranya kegiatan ini. Yakni, mewujudkan masyarakat Bengkulu yang sehat. Tidak lupa, Dian mengingatkan, penjual pangan yang tidak layak dapat dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku. Yang terlebih dahulu dengan diberikan peringatan sebanyak tiga kali. ”Kesimpulannya, mari kita secara bersama-sama, saling berbagi ilmu, memberikan masukan mengenai kesehatan pangan, selanjutnya lebih selektif mengkonsumsi makanan,\" ujarnya. Kepala BPOM Bengkulu Drs. Zulkifli mengatakan kampanye tersebut dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap makanan yang sehat, bersih dan bebas dari racun. \"Saat ini kami menilai masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap jenis-jenis makanan dan ternyata justru mengandung racun yang membahayakan,\" ujarnya. Untuk itu, katanya, penting bagi masyarakat untuk dapat memilih tanaman pangan yang bebas dari racun. \"Kesadaran seperti ini dinilai masih sangat lemah, terutama untu masyarakat yang berada dalam ekonomi kelas menengah kebawah,\" katanya. Ia mengatakan, keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat. \"Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan. Oleh karena itu industri pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,\" katanya. Menurutnya, keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan keamanan pangan adalah merupakan hak asasi konsumen. Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia. \"Walaupun pangan itu menarik, nikmat, tinggi gizinya jika tidak aman dikonsumsi, praktis tidak ada nilainya sama sekali,\" pungkasnya. Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamuddin mengaku sangat minim pengetahuan keamanan pangan. Oleh karena itu acara yang di selenggarakan oleh BPOM ini sangat mendidik dan sangat baik untuk masyarakat Bengkulu.\"Acara ini sangat bagus untuk menambah pengetahuan tentang keamanan pangan sebab, jangankan masyarakat saya sendiri pun belum punya pengatahuan yang cukup menganai keamanan pangan ini,\" katanya. Sebagai bentuk dukungan pemerintah provinsi, pemerintah akan menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung sosialisasi dan tranfer pengetahuan kepada masyarakat.\"Sosialisasi ini dilakukan adalah sebagai bentuk nyata dari BPOM peduli kemanan pangan masyarakat, dan pemerintah tentu akan dukung,\" jelasnya. Apalagi, BPOM sendiri sudah memiliki fasilitas berupa 3 unit Mobil lab keliling yang bisa langsung mengetahui kadar racun atau pengawet dalam makanan tersebut.\" Bisa langsung di cek mengandung formalin atau tidak, makanan tersebut,\" ungkapnya. (100)
Awas ! Pangan Beracun
Rabu 20-11-2013,12:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :