Senen, Rela Donorkan Ginjal

Kamis 14-11-2013,13:22 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Tidak semua orang berani mendonorkan organ vital. Jangankan melakukan, niat saja pun tak terbersit. Namun tidak demikian dengan Senen, warga Dusun Tanjung Mulya RT 015/008 Desa Wonoharjo, Giri Mulya, Bengkulu Utara. Ia justru rela dan mengumumkan niatnya mendonorkan organ vitalnya, ginjal. Pria yang kesehariannya yang berprofesi sebagai pekebun ini ingin membantu penderita ginjal untuk menikmati kesehatannya. \"Saya ingin menjalin persaudaraan. Bagi siapa saja yang membutuhkan, saya bersedia mendonorkan organ tubuh saya, agar bisa sehat kembali,\'\' kata Senen saat menyambangi Graha Pena Bengkulu Ekspress di Jalan Jati No 129 Kota Bengkulu. Senen mengungkapkan istri dan keempat anaknya sudah menyetujui keputusannya untuk mendonorkan ginjalnya tersebut. Dengan Dukungan keluarganya itu, kakek yang sudah memiliki 2 orang cucu ini semakin mantap mendonorkan ginjalnya. Terlebih pendonor ginjal sebelumnya, Tukiman warga Unit 7 Tanjung Anom Kecamatan Giri Mulya Bengkulu Utara tak mengalami masalah kesehatan. Pasca mendonorkan ginjalnya, Senen sempat bercengkaram dengan Tukiman. \'\'Setelah operasi donor ginjal sampai sekarang Pak Tukiman tetap sehat. Ia tetap berakifitas melakukan pekerjaannya seperti biasa. Pak Tukiman tak pernah mengeluhkan ada yang sakit atau perubahan atas ketahanan tubuhnya,\'\' imbuh Senen. Diketahui Tukiman kini hidup dengan satu ginjal. Organ vitalnya tersebut telah disumbangkan kepada pasien gagal ginjal melalui perantara Wabup Mukomuko Choirul Huda. Pasca mendonor ginjal, pensiunan guru tersebut pun berencana mendonorkan organ tubuhnya yang lain. Mulai dari mata, hati dan jantungnya.\"Saya berniat setelah meninggal nanti, tubuh ini rela saya sumbangkan ke rumah sakit dan dimanfaatkan. Daripada tubuh ini dikubur dan membusuk,\" ucap Tukiman kepada BE. Sementara Senen menuturkan kondisi tubuhnya sehat.  Ia tidak menderita penyakit apapun, apalagi yang membahayakan.  Kalau pun sakit hanya sekadar batuk pilek dan demam biasa.  Itupun dalam 2 atau 3 hari sudah sembuh. \'\'Saya menjaga kesehatan dengan menjaga asupan makanan. Makannya sama seperti orang desa kebanyakan banyak makan sayur dan tempe atau tahu. Kalau makan daging atau ayam, ya 2 atau 3 hari sekali.  Minum air putih dan sesekali minum kopi,\'\' tutur Senen. Bagi siapa saya yang membutuhkan ginjalnya, Senen menuturkan silakan datang langsung saja ke rumahnya di alamat Dusun Tanjung Mulya RT 015/008 Desa Wonoharjo, Giri Mulya, Bengkulu Utara.  Senen berjanji menerima orang yang membutuhkan ginjalnya dengan terbuka. Di bagian lain pendonoran ginjal secara medis menurut penelitian ahli medis tetap bisa membuat manusia hidup normal dan sehat sekalipun hanya dengan satu ginjal. \"Secara medis, pendonor dapat hidup sehat dan normal meski hanya memiliki satu buah ginjal. Demikian yang dikemukakan oleh ,\" kata ahli ginjal, dr Tunggul Situmorang, Spdh,KGH Dpl M.Si. Karenanya, lanjut dia, masyarakat tidak perlu takut dan khawatir untuk menjadi donor ginjal yang justru merupakan amal karena menolong nyawa sesama manusia. Anggapan yang tidak benar bila seseorang yang telah mendonorkan ginjal, hidupnya akan tidak akan normal, mudah sakit dan lainnya. Lantas, apa saja syaratnya bila ingin mendonorkan ginjal? Tunggul menjelaskan, tidak semua orang bisa menjadi donor ginjal. Orang-orang yang memiliki potensi ginjalnya bermasalah bukan termasuk pendonor yang ideal. Selain itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi baik oleh pendonor maupun penerima donor (recepient). \"Yang terbaik, kedua pihak harus memiliki ikatan darah. Yang bukan related hasilnya juga cukup baik, bahkan sekarang ini yang golongan darah berbeda juga bisa, walaupun prosedur dan biaya lebih besar,\" imbuhnya. Sementara batasan usia pendonor yang baik, kata Tunggul, adalah 18-60 tahun. “Tapi semua itu tergantung kondisi kesehatannya,\" tutupnya. Pasien Meningkat Beberapa bulan terakhir ini, pasien gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr M Yunus Bengkulu mengalami peningkatan. Pasien ini didominasi pasien Jamkesmas dan Jamkesprov. Di bulan September lalu saja, jumlah pasien gagal ginjal mencapai 202 orang. \"Rata-rata berobat mengunakan Jamkesmas dan Jamkesprov,\" kata Kepalah Ruangan Hemodialisis (HD) RSMY M Arayan, SKep, kemarin. Dikatakan Arayan, penderita ginjal terbagi dua. Yakni penyakit ginjal kronis dan penyakit ginjal akut. Untuk ginjal kronis pasien harus melakukan cuci darah seminggu dua kali. Sedangkan gagal ginjal akut pasien  harus melakukan cuci darah tiga kali berturut-turut selama tiga hari. \"Kalau untuk  penyakit ginjal kronis ini pasien harus setiap minggu cuci darah, karena kalau tidak  pasien akan mengalami kekurangan cairan di tubuhnya. Sedangkan untuk gagal ginjal akut pasien berobat selama tiga hari berturut, dalam tiga hari itu nanti dievaluasi oleh dokter. Jika oleh dokter dinyatakan sembuh makanya dia sudah tidak lagi cuci darah,\" ujarnya. Faktor salah satu penyebab seseorang mengalami gagal ginjal, antara lain kencing manis, batuk dan lain-lain. \"Rata-rata pasien yang kita rawat ini penyebabnya kencing manis dan darah tinggi yang sudah lamah,\" ungkapnya. Salah satu fungsi pasien melakukan cuci darah itu untuk mengeluarkan metabolisme cairan dari tubuh  pasien. \"Pasien kita di sini ada yang sudah 7 tahun dia melakukan cuci darah, karena kalau penyakit gagal ginjal kronis itu harus rutin melakukan cuci darah. Kalau tidak cairan ditubuhnya itu akan bertambah,\" terangnya. Ditambahkannya untuk biaya cuci darah sekali tindakan untuk pasien umum Rp 900 ribu. Bagi pasien memakai Jamksesmas, Jakmsesprov dan Askes gratis. Dikatakan Arayan, untuk mesin  hemodialisis (cuci darah) di rumah sakit terdapat 21 mesin hemodialisis yang beroperasi setiap harinya. \"Alhamdulillah mesin hemodialisis kita sekarang sudah lengkap,\" jelasnya.(618/ 166)

Tags :
Kategori :

Terkait