Hujan Menutup Festival Tabot

Kamis 14-11-2013,13:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Hujan deras mengiringi penutupan festival tabot di  Lapangan Merdeka Kota Bengkulu, tadi malam. Pun demikian, kemeriahan tetap mewarnai sejumlah kegiatan yang diselenggarakan dalam penutupan peringatan kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala ini. Bahkan, sejumlah wisatawan dari Jepang hadir di tengah-tengah penutupan yang diikuti oleh Wakil Gubernur Sultan B Najamudin, Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda serta sejumlah kepala daerah ini. Ribuan warga masyarakat penuh sesak pada acara yang menampilkan Cholesterol Band sebagai penghibur utama ini tampak semarak. Panggung utama tampak semakin berkilau dengan dipusatkannya 33 tabot yang berkelap-kelip yang dipusatkan di Lapangan Merdeka. \"Semua berlangsung dengan lancar. Meskipun tentu saja masih banyak kekurangan, kami akan menjadikannya sebagai pelajaran agar penyelenggaraan festival yang sama di masa yang akan datang dapat semakin baik,\" terang Kepala Dinas pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Drs H Hasanuddin, yang bertindak sebagai Ketua Panitia saat memberikan kata sambutan. Dia berharap, dengan banyaknya nilai-nilai budaya yang ditampilkan dalam festival ini, membuat Provinsi Bengkulu dapat tampil dalam kancah tujuan wisata nasional. Ia pun berharap dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk memperbesar dukungan mereka atas penyelenggaraan tabot ini. \"Kami bercita-cita agar ke depan festival ini menjadi festival yang mendunia. Bukan hanya karena ini merupakan festival terbesar di Bengkulu, melainkan juga karena keberagaman adat istiadat adat melayu asli kami tampilkan disini,\" harapnya. Ia juga berharap, semua pihak mendukung acara puncak tabot, yakni tabot tebuang, hari ini. Ia melaporkan, pihak panitia bersama Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) Bencoolen telah mengkreasi pembuatan 33 tabot yang terdiri dari 17 tabot tebuang dan 16 tabot pembangunan. \"Kami berterimakasih atas dukungan semua pihak atas suksesnya penyelenggaraan tabot tahun ini. Kami juga sekaligus mengimbau agar semua pihak dapat mensukseskan acara puncak, tabot tebuang, yang akan ditampilkan secara kolosal dan merupakan akhir dari keseluruhan rangkaian acara tabot ini,\" imbaunya. Sementara Dirjen Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Herry Waluyo, mengatakan pihaknya akan senantiasa mendukung pelaksanaan festival tabot. Ia pun memiliki harapan yang sama dengan sejumlah tokoh di Bengkulu agar festival tabot tetap dipertahankan. \"Disini nilai-nilai kehidupan dicitrakan. Seperti tanah yang secara simbolis mencerminkan tempat dimana kita semua bermula dan kelak kita akan berakhir. Kami memiliki keinginan yang sama untuk mempertahankan festival ini di masa-masa yang akan datang. Karena tabot Bengkulu bukan hanya yang paling meriah, melainkan juga yang paling unik daripada penyelenggaraan tabot di daerah-daerah lain,\" ungkapnya. Ia berpesan kepada pihak penyelenggara untuk melaksanakan tabot dengan lebih memukau dengan menonjolkan nilai-nilai filosofi yang terkandung didalamnya secara lebih menarik. Ia juga berharap festival tabot ini dapat mendorong mengakarnya nilai-nilai keharmonisan, keberagaman serta nilai-nilai luhur lainnya. \"Tabot sudah menjadi daya tarik wisata bagi provinsi ini sejak tahun 1990an. Ini tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh di Bengkulu untuk tetap melestarikan dan mempertahankan budaya ini. Warga pun sangat antusias untuk selalu memeriahkan kegiatan ini. Pertahankan dan buat lah lebih fantastis di tahun-tahun mendatang,\" pintanya. Acara ini menampilkan para pemenang lomba seperti lomba tari kreasi melayu, lagu reliji, musik dol dan pemilihan putri hijabers. Selain Wakil Gubernur serta kepala daerah Kota dan Kabupaten, ikut hadir rombongan dari Yayasan Fatmawati serta Ketua Badan Musyawarah Adat Provinsi dan Ketua Badan Musyawarah Adat Kota Bengkulu. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait