Wanita yang melakukan pembesaran payudara dengan implan telah terbukti mengalami peningkatan dalam kehidupan seks dan kepuasan hubungannya. Namun seorang psikolog mengklaim alasannya bukan semata karena ukuran payudaranya yang besar.
\"Alih-alih meningkatkan kepercayaan diri, faktanya uang yang telah dihabiskan untuk melakukan implan payudaralah yang mendorong peningkatan aktivitas seksual mereka,\" kata psikolog, Tomi-Ann Roberts, seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (12/11).
\"Karena kita melakukan upaya yang begitu besar dan telah menghabiskan banyak uang serta waktu untuk fokus pada apa yang kita inginkan, kita jadi cenderung membenarkan upaya itu. Jadi peningkatan emosi positif yang mereka alami itu sebenarnya muncul karena upaya yang mereka lakukan, bukan semata karena hasilnya,\" kata profesor psikologi dari Colorado College tersebut.
Pendapat Profesor Roberts ini dilontarkan dalam rangka menanggapi sebuah studi dari Brazil yang menemukan adanya peningkatan gairah dan kepuasan seksual pada wanita yang menjalani prosedur implan payudara.
Studi yang dilakukan Dr. Paulo Guimaraes dan rekan-rekannya itu melibatkan 45 wanita yang berencana menjalani operasi implan payudara. Kesemuanya diminta mengisi sebuah kuesioner untuk menilai hasrat, gairah dan kepuasan seksual seksualnya sebelum operasi.
Setiap pasien juga diminta untuk mengisi kuesioner yang sama dua bulan, empat bulan dan 18 bulan pasca-operasi.
Tercatat 9 wanita yang mengalami stretch marks pasca operasi plastik dan tidak memperlihatkan perbaikan kehidupan seksual. Menurut American Society of Plastic Surgeons (ASPS), stretch marks kerap terjadi pada wanita yang menjalani operasi implan payudara jika implannya jauh lebih besar daripada payudara asli pasien.
Namun 36 wanita yang tidak memiliki stretch marks setelah dioperasi mengaku mengalami peningkatan gairah seksual, termasuk lebih puas terhadap kehidupan seksnya. Partisipan melaporkan hal ini ketika mengisi kuesioner di bulan ke-4 dan ke-18 pasca operasi.
\"45 Wanita ini telah menghabiskan banyak waktu, uang dan usaha untuk membesarkan payudaranya karena media massa telah meyakinkan bahwa payudara mereka tidaklah memadai, jadi kami tak heran mereka puas dengan hasilnya,\" kata Profesor Roberts terhadap hasil studi tersebut.
\"Apalagi feminitas cenderung identik dengan kemampuan seorang wanita dalam memuaskan pasangan, dan ke-45 wanita ini telah berkorban banyak hal untuk tujuan itu. Wajar jika akhirnya mereka jadi lebih merasa atraktif di atas ranjang pasca operasi,\" pungkasnya.(fny/jpnn)