CURUP, BE - Memasuki musim penghujan, sejumlah komoditi sayuran di Kabupaten Rejang Lebong mengalami penurunan harga. Hal itu diungkap Selamet, petani asal Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang. \"Kalau pengaruh murahnya harga sayuran sebenarnya bukan karena musim penghujan, namun permintaan pasar kurang,\"akunya. Sebab, sambung dia, beberapa daerah penghasil sayuran seperti Jambi, Lampung hingga dari pulau Jawa saat ini juga sedang musim panen sayur. \"Komoditi yang paling mengkhawatirkan ialah tomat. Sekarang masih murah per kilonya masih Rp 500/kg ditingkat petani, jelas hal itu tidak menguntungkan\" bebernya. Murahnya harga Tomat, membuat petani malas memanen dan membiarkan masak di batang karena besarnya ongkos panen dibanding dengan harga tomat. \"Kalau dipanen, harganya habis buat ongkos metik, belum beli kotak lebih-lebih dibawa ke gudang menggunakan jasa ojek,\" tuturnya. Bahkan, sambungnya, banyak para tengkulak yang enggan mengambil tomat untuk dibawa ke provinsi lain untuk dijual. \"Resiko mas, kalau harga mahal banyak yang nyari, kalau murah kita yang repot jualnya,\" akunya. Hal yang sama disampaikan petani lainya Niti. Ia menjelaskan, selain harga tomat beberapa komoditi lainya mengalami penurunan, seperti kol bulat biasanya mencapai Rp. 600 saat ini hanya Rp. 400/Kg. Kemudian, terong dari Rp 2.000/kg menjadi Rp. 500/kg, kemudian Wortel saat ini hanya Rp. 500/kg yang sebelumnya Rp 2.500/kg. Sementara untuk harga sayur yang masih normal yakni jenis Sawi Bola Rp. 1.500/kg, Sawi Pahit Rp. 1.200/kg, Kol kembang Rp. 3.000/kg, Buncis Rp. 2.000/kg, cabe rawit Rp. 25.000/kg, selanjutnya harga Daun Bawang Rp. 2.500/kg. \"Kalau sekarang petani sudah mulai menyiapkan lahan untuk persiapan tanam cabe yang biasanya dimulai bulan ini,\" tuturnya. (999)
Harga Sayuran Turun
Minggu 27-10-2013,20:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :