Temuan kedua ini menjadi pembahasan ramai di media sosial. Pembahasan itu mengangkat kembali mitos kuno di Jepang yang mengaitkan penampakan satwa ini berkitan dengan tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi.
Namun para ilmuwan tetap meragukan kaitan terdamparnya ular laut raksasa ini di pantai dengan gerakan tektonik. Tapi bagaimanapun juga, ilmuwan masih diliputi penyebab terdamparnya kedua Oarfishh yang hanya berselang kurang dari seminggu.
Ular laut pertama yang ditemukan di Pantai Santa Catalina sudah dibedah dan disimpulkan dalam kondisi tidak kelaparan serta sehat dengan hanya pertanda sakit yang kecil. \"Cukup baik untuk dimakan, kalau Anda punya panci pemasak berukuran sekitar tiga meter,\" tutur ahli biologi, Ruff Zetter seperti dilansir BBC (22/10).
Uji coba juga sudah dilakukan untuk kandungan radiasi mengingat air yang tercemar radiasi dari reaktor Fukushima, Jepang, menyebar ke laut. Dengan panjang bisa mencapai 15 meter, ular laut menyelam sampai kedalaman 1.000 meter dan ditemukan di semua temperatur di perairan tropis.(esy/jpnn)