Bersihkan Kali, Ahok Datangkan Bakteri Asal Cina

Selasa 06-11-2012,07:51 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA - Pemprov DKI akan menyulap kondisi air sungai yang bau dan kotor menjadi air bersih dan layak untuk di minum. Caranya, Pemprov DKI akan mengolah sampah mengurai sampai yang ada di sungai dengan menggunakan bateri. Teknologi penggunaan bakteri  ini ditawarkan oleh sebuah perusahaan China yang sudah menerapkan teknologi ini di negaranya sejak 2008.
Rencananya Pemprov DKI Jakarta akan melakukan ujicoba bakteri pengurai sampah ini di anak kali Ciliwung di depan Istana Negara sepanjang satu kilometer tahun ini. “Saya sengaja mengundang mereka. Teknologi bakteri ini akan membuat air sungai yang keruh menjadi bening, karena mampu menghilangkan tanah, lumpur, minyak dan oli dalam kali, sehingga air sungai jadi bening. Di China juga ada seperti itu,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menerima perwakilan perusahaan dari China di Balaikota, kemarin (5/11). Menurutnya, sampah dalam sungai atau kali akan diurai dengan mikro bakteri pemakan sampah. Bakteri ini selain dapat mengurai sampah juga aman untuk masyarakat. “Teknologi ini bisa menguraikan sampah, pakai mikro bakteri pemakan sampah, dan aman buat manusia. Kita ingin lakukan sesuatu buat rakyat DKI. Bayangkan di depan istana saja sungainya kotor begitu. Kita ujicobakan saja membersihkannya pakai teknologi ini,” terangnya. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan, bakteri yang dikembangkan bisa memakan sedimen sampah yang menumpuk di dasar kali. Untuk tahap awal akan dilakukan ujicoba penguraian sampah di anak Kali Ciliwung depan Istana Negara, sepanjang satu kilometer. Untuk penguraian sampah akan memakan waktu selama tiga bulan hingga anak sungai tersebut menjadi bening. “Caranya, bakteri tersebut akan disuntikkan ke dalam sungai. Lalu bakteri itu akan memakan sedimen yang ada di dasar sungai. Bakteri dapat memakan sampah organic maupun unorganic. Nantinya air yang hitam menjadi bening. Selain itu bisa menghilangkan bau,” kata Eko yang turut mendampingi Wagub DKI dalam pertemuan tersebut. Jika ujicoba di anak Kali Ciliwung depan Istana sepanjang satu kilometer berhasil, maka pemakaian bakteri ini bisa diteruskan di kali-kali lainnya di Jakarta. Ujicoba akan dilakukan tahun ini juga dengan biaya gratis dari perusahaam tersebut. “Ya, ujicobanya gratis. Nanti kita cek hasilnya seperti apa. Kalau bagus semua kali akan pakai teknologi bakteri ini,” ungkapnya. Dalam pembicaraan tersebut, lanjut Eko, belum dibahas mengenai harga penggunaan teknologi tersebut. Karena harga ditentukan berdasarkan jenis dan karakter dari sampah atau sediman sungai yang ada di Jakarta. Karena itu, selama ujicoba tiga bulan tersebut, perusahaan itu akan meneliti jenis dan karakter sampah yang dimiliki DKI Jakarta. “Nama bakterinya mereka tidak mau kasih tahu sebelum ada kerja sama yang pasti. Nama perusahaannya juga diminta untuk dirahasiakan. Tapi yang pasti kami belum bicara harga mereka akan menghitung dulu. Karena tiap negara kondisinya lain-lain,” pungkasnya. Perwakilan perusahaan dari China, Sem Johari menerangkan, pihaknya menawarkan cara bagaimana membersihkan sungai-sungai di DKI Jakarta dengan menggunakan teknologi dari China. Yaitu dengan menggunakan sistem bakteri treatmen. “Sekarang diperkenalkan saja kepada Wagub DKI, lalu bila disetujui, segera dibuatkan MoU. Kita masih bicarakan, baru presentasi saja. Tapi kami lihat tanggapan beliau sangat antusias. Mudah-mudahan diundang kembali,” pungkas Sem. (pes)
Tags :
Kategori :

Terkait