BENGKULU, BE - Pengamanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada Bengkulu kini semakin diperketat. Teror bom melalui pesan singkat (SMS) yang dialami kampus yang terletak di Jalan Kinibalu 8 RT.12 RW 22 Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu itu membuat suasana perkuliahan menjadi tidak kondusif. \"Peningkatakan pengaman itu sudah pasti, terutama untuk keamanan malam akan kita tambah,\" kata Ketua Stikes Bhakti Husada H Rusiandy SKM MS saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (17/10). Rusiandy mengatakan, peningkatan pengaman ini berupa penambahan satpam kampus dan CCTV. Menurutnya peningkatan ini untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. \"CCTV kita akan pasang dua di setiap sudut pintu masuk. Pengamanan satpamnya kita akan tambah dua orang karena satpam kita saat ini hanya dua orang,\"ungkapnya. Terkait isu pelaku teror dari orang dalam, ia enggan mengomentarinya. Ia pun menyerahkan penyelidikannya kepada kepolisian. Hanya saja, jika memang terbukti melibatkan internal kampus tentunya akan ada sanksi berat. \"Kalau orang dalam yang melakukan itu, pasti kita akan berikan sanksi. Tapi kita belum tahu sampai saat ini yang melakukan teror ini siapa. Juga kasus ini telah kita serahkan ke kepolisian,\"ujarnya. Ia pun menolak spekulasi adanya teror tersebut membuat kampus yang berdiri sejak tahun 2003 ini terkenal. Menurutnya semenjak kampus ini berdiri telah meluluskan sekitar 10 ribu mahasiswa. \"Kalau kata orang teror ini salah satu membuat kampus ini terkenal. Itu adalah orang yang bodoh. Kalau mau buat terkenal kampus kita ini banyak cara, seperti kita sekarang sudah melakukan praktik kepada para mahasiswa ke luar negeri,\"ungkapnya. Di lain sisi, polisi saat ini tengah memburu dan melacak pengirim SMS ancaman bom tersebut. \"Setelah kami periksa tidak ada bom. Tapi kami masih mencari siapa pengirim SMS teror bom itu. Sampai saat ini nomor tersebut masih dilacak,\" ungkap Kabid Humas AKBP Hery Wiyanto, SH saat ditemui di ruang kerjanya. Menurutnya, kepolisian telah memeriksa 3 saksi yang menerima pesan singkat yang berisi ancaman bom tersebut. Namun ketiganya mengaku tidak ada mengenal nomor tersebut. \"Mereka mengaku tidak mengenal siapa pengirimnya. Sampai saat ini kita juga masih menyusuri jejak pengirim SMS teresebut,\" jelas Hery.(618)
STIKES Tingkatkan Pengamanan
Jumat 18-10-2013,14:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :