BENTENG, BE - Entah apa yang ada dibenak seorang paman yang berprofesi sebagai PNS di salah satu SKPD di Pemkab Rejang Lebong berinsial Ak (40), warga Kelurahan Talang Benih Kabupaten Rejang Lebong ini.
Pasalnya, lelaki itu nekat membuang keponakannya Asiva Izsah, yang masih yang masih berumur 1,5 tahun, dari mobil mini bus Suzuki Futura ke pinggir jalan yang terletak di Desa Kembang Seri Kecamatan Karang Tinggi. Akibat dari kejadian yang terjadi sekitar pukul 9.00 WIB, kemarin itu korban menderita luka memar di kening, mulut dan kedua kakinya.
Hanya saja setelah diintrograsi polisi, ternyata diduga pelaku mengalami ganguan jiwa atau stres. Kendati demikian, pelaku maish harus diperiksa di rumah sakit jiwa untuk membuktikan kalau ia benar-benar menderita gangguan jiwa. \"Untuk mengetahui apakah pelaku ini stres atau tidak haruslah berdasarkan hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Bengkulu,\" ungkap Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ahmad Tarmizi, SH melalui Kapolsek Karang Tinggi, Ipda Indra Parameswara, kemarin di TKP.
Menurut Kapolsek, kronologis kejadian berawal dari pihaknya mendapatkan laporan dari warga Hamdani (50), warga sekitar TKP. Ia melaporkan ada pelaku yang telah membuang anak kecil di pinggir jalan. Mendapatkan informasi berharga itu, jajaran Satreskrim Polsek Karang Tinggi langsung terjun ke TKP. Hanya saja, ketika akan diamankan ke Mapolsek Karang Tinggi, pelaku menolak dengan mengeluarkan kata - kata yang melantur. Namun berkat kepiawaian petugas, akhirnya pelaku berhasil diamankan ke Mapolsek Karang Tinggi. \"Kita masih menunggu orang tuanya dari Curup Kabupaten Rejang Lebong yang mau kesini (Mapolsek Karang Tinggi,red),\" terangnya.
Sedangkan, saksi mata, Hamdani mengjelaskan, dirinya mengetahui hal itu karena tengah duduk - duduk di depan rumahnya. Kemudian, melihat pelaku yang membuang korban seperti membuang sampah saja. Sehingga membuat dirinya langsung bergegas menyelamatkan bocah malang tersebut. Kemudian, dirinya menghubungi polisi sehingga pelaku dapat diamankan. \"Pelakunya sudah membuang bocah itu, seperti merasa tak berdosa saja,\" akunya.
Sementara itu, tersangka Ak mengakui jika telah membuang anak kecil itu karena lantaran gara - gara rewel dan nakal. Oleh sebab itu, dirinya langsung membuang bocah yang belum diketahui nama lengkap orang tuanya tersebut dari mobilnya. Dirinya mendapatkan korban dengan cara mengajak korban dengan modus membujuk berjalan-jalan ke Kota Bengkulu. Ia juga menerangkan, jika orang tua korban tidak tahu jika dirinya membawa korban karena diambil secara diam -diam. \" Saya kesal dengan anak ini pak,\" akunya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemda Benteng, Dra Sri Martini mengatakan, lantaran kasihan dengan korban yang masih anak kecil, pihak Pemkab berinsiatif untuk mengamankan korban dengan membawa bocah itu ke rumahnya untuk dirawat. Hal itu sudah atas izin dari Kapolsek Karang Tinggi. Hanya saja, jika ada orang tuanya, silakan untuk datang ke rumahnya dengan syarat didampingi petugas kepolisian yang menangani pekara tersebut. \"Saya hanya kasihan saja, sehingga saya rawat di rumah. Namun, kalau orang tuanya datang saya akan berikan kembali asalkan atas seizin pihak kepolisian,\" tambahnya. (111)