Pemkab BU Tolak Lulusan IAIN

Sabtu 12-10-2013,16:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARGA MAKMUR, BE - Penambahan mendadak kuota CPNS di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) memecah rekor terbanyak penerimaan CPNS tahun ini. Situasi ini disambut baik pencari kerja. Pun demikian tidak dengan lulusan IAIN Bengkulu. Pasalnya, lulusan IAIN Bengkulu untuk pelamar jurusan agama juga banyak ditolak panitia tes CPNS. Alasannya untuk formasi guru harus menyertakan akta mengajar. Sementara lulusan IAIN akta mengajarnya diperuntukkan untuk mengajar SMA bukan umum ataupun khusus SMP. \"Di sini kita menerima untuk guru agama mengajar SMP, tapi semua akta mengajar lulusan IAIN ini untuk guru SMA sederajat. Jadi kita tidak bisa menerima. Ada beberapa pelamar tapi dari luar semua,\" jelas Kepala BKD Bengkulu Utara Dullah SE. Hingga kemarin banyak berkas para pelamar yang dikembalikan lantaran tidak memiliki kelengkapan foto copy E-KTP. KTP konvensional tidak diterima karena dianggap sudah tidak berlaku lagi. \"Kalau yang seperti itu harusnya menyertakan surat pernyataan dari dukcapil kalau E-KTP masih dalam proses,\" ujarnya. Sementara itu dengan tambahan 100 CPNS itu,  51 diantaranya tenaga teknis dan 49 untuk tenaga kesehatan, memaksa Pemda memperpanjang pendaftaran hingga 16 Oktober. Sedangkan kuota 50 guru sebelumnya pendaftarannya hingga 13 Oktober. \"Untuk pengambilan nomor tes dan jadwal tes tetap dilaksanakan serentak dan silahkan baca pengumuman lengkapnya di media masa atau langsung ke kantor BKD BU,\" imbuhnya. Penambahan formasi ini dikatakan Dullah, sudah ada pertimbangan dari pemerintah karena banyak PNS di Kabupaten Bengkulu Utara yang sudah memasuki usia pensiun dan pensiunan sudah mencapai 300 orang. \"Semua penentuan kelulusan dari pemerintah pusat, kabupaten hanya memfasilitasi saja,\" katanya. Dijemput Polres Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu Tarmizi, mengatakan bahwa soal Lembar Jawaban Komputer (LJK) untuk tes CPNS tidak akan menginap di Mapolda Bengkulu melainkan akan langsung di jemput polres masing-masing Kabupaten yang menyelenggarakan tes CPNS. \"Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran saat distribusi, instansi pelaksana dilarang keras menginapkan lembar soal CPNS,\" katanya. Menurutnya, memang sangat riskan pengawasan di tingkat daerah mengingat yang melaksanakan tes CPNS di Bengkulu ada 5 Kabupaten dan ditambah Pemprov Bengkulu sehingga jumlahnya akan sangat banyak. \"Oleh karena itu, setiap pemda wajib ikut mengamankan lembar soal tersebut. Diupayakan tidak ada waktu tunggu yang lama antara pencetakan dan distribusi lembar soal,\" katanya. Ia mengatakan, pihaknya sebenarnya menginginkan dari percetakan ke tempat pelaksanaan tes dilakukan di hari yang sama. \"Hanya saja bagi daerah yang letak geografinya tidak memungkinkan, bisa diinapkan sehari saja, itu kalau memang benar-benar ada halangan,\" terangnya. Dengan mempersempit jeda waktu itu, ia optimis peluang bocor akan kecil. \"Bagi daerah yang lembar soalnya harus diinapkan, diharuskan berkoordinasi dengan kepolisian. Selain itu selama masa inap, tim pengawas daerah ditambah pusat akan ikut mengamankan lembar soalnya,\" himbaunya. Lembar soalnya, katanya, direncanakan akan mulai masuk percetakan milik Universitas Indonesia sebagai pihak yang diajak berkerjasama menjadi rekanan pemprov Bengkulu. \"Masternya dikirim ke Jakarta, dikawal oleh Polda, Plt. sekda Bengkulu serta Lemsaneg  atau Lembaga Sandi Negara,\" jelasnya. Proses percetakan akan dilakukan selama 7 hari. \"Dan selanjutnya akan langsung dibawa ke Bengkulu dan langsung di jemput oleh masing-masing polres Kabupaten dan dibawa kedaerah masing-masing pada hari yang sama,\" pungkasnya. Seleksi Ketat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar mengatakan, pengawasan ketat dan kontrol identitas peserta dapat menekan praktik joki dalam tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). \"Untuk mengantisipasi adanya joki, kontrol identitas harus ketat, juga pengawasan melalui kamera CCTV (kamera pengintai-Red),\" kata Azwar. Dia menginstruksikan seluruh jajaran Tim Pengawas Panitia Seleksi Nasional (Panelnas) untuk menyusun upaya-upaya pencegahan risiko kecurangan, mulai dari proses pengumuman, pelamaran, pelaksanaan tes, pengolahan lembar jawab komputer (LJK), penetapan pengumuman hasil tes, hingga penempatan pegawai. Dia menambahkan tujuan dari penanggulangan risiko kecurangan tes seleksi CPNS tersebut untuk membangun kesadaran dan meningkatkan kewaspadaan dalam pelaksanaan tes CPNS. Sementara itu, Sekretaris Tim Pengawas Panselnas CPNS Tahun 2013, Binsar Simanjuntak, mengatakan risiko kecurangan dalam proses seleksi CPNS bisa terjadi saat penggandaan master soal tes. \"Di sana (proses penggandaan soal), dapat terjadi pencetakan yang tidak selesai tepat waktu, naskah soal bocor saat penggandaan dan dapat disalin oleh pihak yang tidak berhak, hasil cetakan sub standar, hasil cetakan LJK mudah rusak, dan jumlah cetakan tidak sesuai dengan jumlah peserta ujian,\" kata Binsar. Namun, lanjut dia, segala bentuk risiko tersebut dapat ditanggulangi antara lain dengan memilih perusahaan rekanan yang berkompeten serta memperketat pengawasan personil d percetakan, baik mulai dari enkripsi soal hingga penyegelan. \"Selain itu, pengamanan oleh pihak tim independen seperti LSM dan Polri, pemeriksaan kualitas kertas, dan mengontrol jumlah peserta dengan jumlah soal/LJK dalam kontrak,\" ujarnya.(100/117/**)

Tags :
Kategori :

Terkait