BENGKULU, BE - Bidan Puskesmas Pembantu Semarang, Turyati AMd Keb, dituntut mundur dari profesinya. Pasalnya, sejumlah warga mengaku mengalami malpraktek akibat suntikan KB yang dilakukannya. Beberapa warga mengaku, pada area kulit bekas suntikan yang dilakukan oleh Bidan Turyati tersebut terjadi infeksi yang mengakibatkan pembengkakan hingga mengeluarkan cairan.
\"Saya sudah mengalami hal ini selama 4 bulan terakhir. Ada yang sudah 10 bulan. Kita sudah lapor kepada perangkat pemerintah tapi tidak ditanggapi. Kita malah disarankan untuk berobat sendiri,\" kata Ekawati yang didampingi Susi beserta 7 warga Kelurahan Semarang RT 2 RW 1 Kecamatan Sungai Serut yang mengaku menjadi korban malpraktek tersebut, kemarin.
Ekawati bersama para ibu-ibu lainnya kepada bidan itu menuntut ganti rugi serta pertanggungjawaban untuk melakukan pengobatan hingga sembuh. Mereka juga berencana hendak mendatangi Puskesmas Sukamerindu dan Dinas Kesehatan Kota untuk menuntut agar bidan Turyati mundur dari jabatannya.
Dikonfirmasi, Bidan Turyati mengatakan, sejumlah warga yang mengalami infeksi tersebut telah ditangani dokter dan sebagian sudah sembuh. Sementara sebagian warga yang masih sakit, telah dirujuk ke Puskesmas Sukamerindu dan masih menjalani pengobatan. Ia sendiri mengaku bahwa infeksi tersebut dapat tejadi bukan karena jarum suntik yang tidak steril atau salah dalam memberikan dosis, melainkan karena lokasi suntik yang salah.
\"Memang ada sebagian warga yang pernah mengalami sakit hati namun tidak bisa memaafkan petugas. Dia memanas-manasi yang lain untuk menuntut hal yang sama. Saya sendiri sudah 4 tahun bekerja di sini. Dan kejadian ini baru yang pertama kali,\" katanya.
Sementara Kepala Puskesmas Sukamerindu, dr Erlina Panca Putri mengatakan, penyuntikan KB yang dilakukan oleh Bidan Turyati sudah dilakukan sejak lama. Ia merasa heran, kenapa persoalan infeksi pada kulit yang disuntik KB tersebut baru mencuat saat ini. \"Ini murni musibah. Penyebabnya masih kita investigasi. Namun tindakan kita untuk sementara waktu ini kita menghentikan Bidan Turyati untuk melakukan tindakan medis,\" terangnya.
Ditambahkannya, pihaknya telah mengobati beberapa warga yang terkena infeksi suntikan KB itu. Ia berharap persoalan yang sama tidak terjadi kembali di masa-masa yang akan datang. \"Semoga ini menjadi yang terakhir,\" harapnya. (009)