KERIPUT merupakan salah satu gejala utama dari proses penuaan. Tapi jika datangnya terlalu cepat, mungkin anda perlu menanyakan sebabnya pada ibu anda. Sebab sekelompok peneliti baru saja menemukan ada sejumlah gen yang diwariskan para ibu dan dapat mempengaruhi proses penuaan yang dialami anaknya.
Gen yang dimaksud adalah DNA yang ada di dalam mitokondria (mitochondrial DNA atau mDNA), sebuah struktur dalam sel-sel tubuh manusia yang bertugas mengubah makanan menjadi energi.
Menurut tim peneliti gabungan dari Swedia dan Jerman, kerusakan pada mitokondria dapat mempercepat terjadinya berbagai kondisi yang berkaitan dengan proses penuaan. Yang tak kalah mengejutkan, peneliti juga mengklaim jika percepatan proses penuaan ini tak hanya dipengaruhi oleh akumulasi kerusakan mDNA yang terjadi seumur hidup manusia, tapi mutasi genetik tertentu yang diwariskan dari sang ibu.
Sebenarnya baik DNA normal maupun DNA yang rusak pasti diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Tapi meski DNA yang bertugas mempengaruhi proses pertumbuhan seseorang berasal dari kedua orangtuanya dan terletak di dalam nukleus atau inti sel, gen-gen di dalam mitokondria benar-benar terpisah dan hanya diturunkan dari pihak ibu. Itulah mengapa percepatan penuaan akibat kerusakan mitokondria dapat diprediksi dari kondisi mitokondria sang ibu.
Ketika dibuktikan dalam percobaan dengan tikus, peneliti memastikan bahwa mDNA yang rusak dapat mengakibatkan penyakit genetik serius. Jangankan rusak parah, kerusakan mDNA yang bersifat ringan sekalipun sudah bisa mempercepat proses penuaan ini.
\"DNA mitokondria ibulah yang tampaknya mempengaruhi proses penuaan kita. Jadi jika kita mewarisi mutasi mDNA dari ibu kita, maka kita akan lebih cepat menua,\" kata ketua tim peneliti dari Karolinska Institute, Nils-Goran Larsson dalam laporannya yang dipublikasikan jurnal Nature, seperti dilansir laman Fox News, Kamis (3/10).
\"Tapi perlu diingat jika penuaan adalah akumulasi berbagai jenis kerusakan sel. Kerusakan-kerusakan ini biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup. Artinya kerusakan mDNA turunan ini tak bisa dikatakan sebagai satu-satunya penyebab penuaan, hanya salah satu bagian yang terpenting saja,\" kata Larsson lebih lanjut.
mDNA yang cacat juga dapat berimplikasi pada berbagai penyakit yang berkaitan dengan usia, misalnya penyakit jantung, diabetes, serta gangguan neurodegenerasi seperti demensia. Lagipula dalam seumur hidup seseorang, mDNA memang jauh lebih rentan rusak dibandingkan DNA normal.
Kendati begitu peneliti masih belum yakin sejauh apa efek yang ditimbulkan dari pewarisan mDNA yang rusak dari ibu ke anak-anaknya. Hanya saja dari studi ini peneliti dapat membantu menemukan cara untuk memperlambat proses penuaan pada manusia, yaitu dengan memanfaatkan obat-obatan, pengaturan pola makan atau konsumsi suplemen, seperti antioksidan.(fny/jpnn)