Tidur di Rel, Ahok Tewas Digilas KA

Senin 30-09-2013,08:08 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TEBING TINGGI - Nasib tragis menimpa Ahok alias Pak Ahok, 55, warga Jalan Dr Kumpulan Pane, Kota Tebingtinggi. Nyawanya melayang setelah tubuh kurusnya dihantam Kereta Api Bisnis Sri Bilah No. Lok 3037303 Jurusan Medan-Rantau Prapat, Minggu (29/9) sekira pukul 00.30 WIB. Peristiwa yang merenggut nyawa jukir (juru parkir) ini terjadi di rel kereta api Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Satria, Kecamatan Padang Hilir. Saksi mata menyebutkan, malam itu Ahok diketahui dalam keadaan mabuk berat. Hal ini dibenarkan juga oleh Marpaung, pemilik pakter tuak di pinggir rel jalan Imam Bonjol, Tebingtinggi. \"Tadi malam korban memang minum di pakter tuakku. Banyak kali dia kulihat minum sampai mabuk berat. Habis itu korban berjalan ke belakang pakterku. Aku kira ia ke arah rel hanya untuk buang air kecil,\" terang Marpaung saat ditemui di lokasi kejadian. Karena Ahok sudah melunasi tagihan tuak yang diminumnya, Marpaung hanya cuek. Beberapa jam kemudian warga melihatnya sudah tewas di pinggir rel. Kalau kulihat kondisi jenazah, hanya kedua kakinya saja yang hancur. Bagian atas tubuh korban utuh,\" terang Marpaung. Dari kondisi itu pula, Marpaung menduga Ahok tewas karena tertidur di rel kereta api. \"Aku yakin, sangking mabuknya korban tertidur di pinggir rel dan kedua kakinya diselonjorkan (dibentangkan) ke bantaran rel,\" kata Marpaung. Petugas Identifikasi Polres Tebingtinggi yang mendapat info langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Kedua kaki korban terlihat putus dan hancur. Untuk keperluan visum, jasad korban lantas dibawa petugas ke Rumah Sakit Dr Kumpulan Pane Tebingtinggi. Dari rumah duka, pagi harinya jasad korban langsung dikebumikan keluarganya. \"Sejak pisah dengan istrinya, korban tinggal bersama anaknya. Sepengetahuan kami korban memang hobi mabuk-mabukkan. Dia juru parkir di sekitar Jl. Dr. Kumpulan Pane, Kota Tebingtinggi,\" sebut Anto, tetangga korban. Terpisah, Kepala Stasiun Kereta Api Indonesia (KAI) Cabang Tebingtinggi, S.H. Sialagan yang dikonfirmasi membenarkan kecelakaan tersebut. Pihaknya telah sepenuhnya menyerahkan kasus ini ke petugas kepolisian. \"Masinis Kereta Api Sri Bilah yang menabrak korban bernama Rudi dan asistennya Wahyuda. Menurut keterangan mereka berdua, ketika kereta api lewat, korban tidur dengan menelentangkan kedua kakinya ke atas rel. Kejadiannya percis 500 meter sebelum stasiun. Dari data yang ada, tadi malam kereta api Sri Bilah tiba di stasiun pukul 00.34 WIB, berarti kejadiannya sekitar jam 00.30 WIB,\" terang Siallagan. (awi/deo)

Tags :
Kategori :

Terkait