TAIS, BE - Guna mengantisipasi praktik politik uang yang akan dilakukan Caleg Pemilu 2014 mendatang, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Seluma menggandeng 4 lembaga swadaya masyarakat (LSM) sekaligus. Keempatnya, yakni, Perisai Rakyat Bengkulu (PRB), Lembaga Solidaritas Putra Putri Indonesia, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). \"Tujuan kita adalah mencapai pemilu yang aman dan damai, bersih dan terselenggara dengan sekses, maka kita perlu menguatkan kapasitas. Terkait penanganan white collar crime, seperti politik uang atau dana kampanye yang disembunyikan,\" kata Helwandi SE Ketua Panwaslu Seluma. Dijelaskannya, Panwas tidak dapat mengatasi kasus pelanggaran pemilu sendirian, terlbih untuk praktek politik uang. Politik uang terjadi karena ada supply dan demand. Supplier mengacu pada para kandidat calon, dan demand menunjuk masyarakat penerima duit. Tambahnya, mengingat tingginya jumlah caleg dan minimnya jumlah kursi yang diperebutkan, sehingga penanganan politik uang menyasar pada dua pemain itu. Selaku lembaga pengawas, kata Helwandi, bersama Panwaslu dan jajaran lembaga pengawas Pemilu bakal menegur dan menindak tegas supplier uang, yang biasanya dilakukan oleh caleg melalui tim sukses mereka menjelang pemilu digelar. Dimensi politik uang dalam pilleg mencakup seluruh tahapan. \"Tidak hanya saat kampanye saja, bentuknya bukan hanya uang tunai, bisa juga barang. Misalnya memberi baju batik sekaligus stiker serta item lainnya,\" ujarnya. (333)
Panwaslu Gandeng 4 LSM
Sabtu 28-09-2013,21:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :