BENGKULU, BE- Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan khususnya perbankan. Salah satunya melalui program Financial Inclution. \"Financial Inclution adalah inisiasi yang digagas BI agar lebih banyak lagi masyarakat yang masuk ke dalam sistem perbankan kita,\" ungkap Pemimpin Cabang BNI Bengkulu, Agus Haedar Usman beberapa waktu lalu. Menurut Agus dengan adanya Financial Inclution ini masyarakat bisa melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan ponsel atau nomor ponselnya ttersebut akan dijadikan nomor rekening. Dikeluarkannya program ini tidak terlepas dari masih tertinggalnya masyarakat Indonesia tentang kepemilikan rekening terutama untuk negara ASEAN. Berdasarkan data yang diungkapkan Agus, jumlah pemilik rekening di Indonesia hanyalah 20 persen dari jumlah masyarakat Indonesia. Jumlah pemilik rekening di Indonesia tersebut kalah dengan Singapura yang jumlah pemiliki rekeninggnya 98 persen dari jumlah pendudukanya. \"Saat ini program ini sedang dilakukan uji coba di beberapa provinsi,\" tambah Agus. Lebih lanjut ia menjelaskan dengan adanya program ini biaya transaksi yang dilakukan akan jauh lebih ringan jika dibandingkan denga transaksi yang sudah ada selama ini. Agus menjelaskan selama ini biaya transaksi terbesar terjadi saat masyarakat melakukan transaksi di kantor atau outlet perbankan. Pada saat bertransaksi di kantor tersebut setidaknya masyarakat membutuhkan biaya sebesar Rp 2.300 sedangkan melalui ATM minimal akan mengeluarkan biaya sebesar Rp 600. Saat menggunakan e-banking akan dikenakan biaya Rp 300. Biaya tersebut dipotong setiap melakukan transaksi. \"Dengan Financial biayanya akan lebih ringan dari biaya transaksi yang ada sebelumnya,\" pungkas Agus.(251)
Financial Inclution, Akses Makin Mudah
Rabu 25-09-2013,13:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :