Brankas itu kini telah diamankan di Polsek Gading Cempaka. Tim Buser Polres Bengkulu dan Polsek Gading Cempaka, kawanan bandit yang beraksi Minggu (28/10) di Jalan Salak Raya RT 16 RW 3 Kelurahan Lingkar Timur itu pemain lama. Bahkan diyakini pernah menjalani masa hukuman di Lapas Kelas II A Bengkulu.
\"Kita juga telah berkoordinasi dengan pihak Lapas terkait sejumlah pelaku kejahatan yang telah bebas. Untuk memperkuat dugaan kita sejumlah saksi dan penyidikan terus dilanjutkan,\" terang Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SST MK melalui Wakapolres Kompol Permadi Syahid SIK. Modus pelaku pembobolan brankas ini juga masih didalami. Akan dicocokan dengan sejumlah kasus serupa yang pernah terungkap. Namun saat disinggung pembobolan brankas BPBD Provinsi berisi uang Rp 40,3 juta belum dikorelasikan.
\"Sejauh ini tim buser telah bekerja dan memburu sejumlah keterangan di lapangan dari dua kejadian pembobolan brankas tersebut,\" terangnya
Senada diungkapkan Kapolsek Gading Cempaka, AKP Mayndra Eka Wardana SIK. Menurutnya pelaku pembobolan brankas K-LINK diduga kuat melibatkan orang dalam. Ini terlihat kondisi toko yang sangat dikenali para pelaku mulai dari lantai atas hingga bawah. Indikasi pun terlihat aksi tersusun rapi tanpa ada kekerasan.
\"Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,\" ungkapnya. Sementara itu aktivitas stokist center K-Link kemarin berjalan normal. Para karyawan masih menjalankan tugasnya seperti biasa. Manajemen K-LINK di Jakarta juga sudah dilaporkan peristiwa tersebut.
\"Kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Kita juga tidak pernah menaruh curiga kepada siapapunn. Kejadian ini kita jadikan pelajaran agar lebih meningkatkan pengamanan dan penjagaan,\" ungkap Manager Klinik Stockist Center, Eka Yuliana. (160/333)