Nyaris Jadi Korban BENGKULU, BE - Para orangtua yang memiliki anak usia sekolah mulai sekarang harus berhati-hati. Pasalnya saat ini sedang marak adanya penipuan via telepon dari orang yang tak bertanggung jawab.
Dengan modus penelepon mengabarkan sang anak mengalami kecelakaan parah dan berada di rumah sakit. Untuk pengobatan sang anak dibutuhkan biaya besar dan harus ditransferkan oleh orangtua pada hari itu juga.
Penipuan seperti ini dialami Staf Diknas Beni Rasdiwansyah,S.Pd, hingga nyaris menjadi korban. Beruntung Beni cepat sadar ia sedang ditipu dan tidak jadi mentransferkan uang yang diminta penipu ditelepon tersebut. Sehingga Beni pun urung menjadi korban penipuan.
Staf dibagian Perencanaan Dispendik Kota Bengkulu ini menuturkan awalnya ia ditelepon oleh seseorang. Ia mengaku sangat kaget, mendengar anaknya kecelakaan dan sekarang sedang mengalami pendarahan diotak. Penelepon Perempuan yang mengaku dari pihak sekolah itu meminta dirinya untuk menelpon ke 082374424291.
Katanya, Nisa (anaknya,red) sedang berada di RSUD Sakit M. Yunus bersama dengan salah seorang guru. Panik mendengar kabar tersebut, Beni pun langsung menghubungi No. HP tersebut.
\"Saya telepon, yang angkat bapak-bapak berlogat Batak mengaku sebagai dokter Hendra. Dia bilang guru anak saya berada di ruangan mendampingi anak saya,\" cerita Beni.
Oknum yang mengaku Dokter itu meminta Beni tak usah panik dan jangan terburu-buru datang ke rumah sakit. \"Katanya, bapak tidak usah panik, anak bapak baik-baik saja. Saat ini anak bapak akan discaner otaknya karena pendarahan.
Tapi karena dirumah sakit ini tidak ada mesin scannya, maka saya diminta harus segera mengirimkan uang untuk membayar sewa mesin itu,\" ungkapnya. Mendengar permintaan penelepon itu, tiba-tiba saja Beni mengaku langsung tersadar ia mau ditipu.
Beni pun tidak menjawab pertanyaan kesediaan mentransfer uang. Dan akhirnya percakapan ditelepon tersebut terhenti dengan sendirinya.
\"Telepon akhirnya mati dan saya coba menghubungi salah satu gurunya di SDN 87. Alhamdulilah, anak saya ternyata baik-baik saja dan masih didalam kelas sedang belajar,\" jelasnya.
Mengantisipasi banyaknya penipuan dengan modus mengabarkan anak masuk Rumah sakit ini, Sekretaris Dispendik Kota Bengkulu Drs Anwar Baudin MPd mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada jika mendapatkan telepon dari orang lain, yang mengaku dari sekolah dan dokter. \"Itu harus diwaspadai, jangan terlalu panik mendengar anak masuk rumah sakit.
Kalau bisa dihubungi orang-orang di sekolah baik guru, sekuriti dan kepala sekolah untuk memastikan kebenaran hal itu. Seberapa pun paniknya kita, kita harus tetap menggunakan akal sehat,\" jelasnya.
Anwar pun juga meminta agar sekolah menjaga kerahasiaan informasi pribadi masing-masing siswanya. Karena, modus ini bisa terjadi karena oknum tersebut memiliki data lengkap targetnya. (128)