Perbaikan Struktur Ekonomi Jadi PR Utama

Selasa 17-09-2013,12:22 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE – Bank Indonesia (BI) menilai perlu perbaikan atau reformasi secara struktural dalam perekonomian nasional. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor asing yang dananya masih dibutuhkan untuk melakukan investasi di Tanah Air. “Reformasi struktural perlu dilakukan, ini paling diperhatikan adalah tentang aspek-aspek hubungan industrial, perburuhan, infrastruktur listrik pelabuhan, dan jalan. Perizinan, high cost ekonomi karena korupsi hal-hal ini harus dilakukan perbaikan. Kalau bisa, ini bisa membangun confidence (kepercayaan pasar),” tutur Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 16 September 2013. Secara khusus, mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan, bahwa perekonomian Indonesia masih membutuhkan dana-dana dari investor asing. Dana-dana asing ini, bila masuk ke Tanah Air akan memperbaiki kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami defisit dalam beberapa kuartal belakangan. Defisit NPI tercatat mencapai USD6,6 miliar pada triwulan satu 2013, dan membaik menjadi hanya sebesar USD2,5 miliar pada triwulan berikutnya. Perbaikan lebih karena meningkatnya asupan dana di neraca transaksi modal dan finansial, karena di transaksi berjalan defisitnya justru membengkak dari USD5,8 miliar pada triwulan satu, menjadi USD9,8 miliar pada triwulan dua 2013. “Kalau dalam jangka menengah bisa perbaiki defisit transaksi berjalan, neraca perdagangan kita. Kita akan punya struktural ekononomi yang lebih baik. Jangka menengah-panjang mesti perbaiki transaksi berjalan, diungkapkan pada saat raker (dengan Badan Anggaran DPR) tadi, tidak hanya perhatikan defisit APBN yang sudah terkendali, tapi bagaimana defisit NPI dan neraca perdagangan,” papar Agus. (ibn)

Tags :
Kategori :

Terkait