PINO RAYA, BE - Adanya rencana Pemda Bengkulu Selatan menjual bibit sawit pengadaan tahun 2012 lalu telah membuat kecewa petani miskin di BS. Pasalnya warga berharap bibit itu dibagikan secara gratis. Jika harus membeli bibit bantuan itu, maka diperkirakan banyak petani tidak akan mampu. Sebab petani miskin di BS ini tidak mempunyai dana untuk membelinya. \"Kalau petani yang sudah kaya mungkin mereka mampu beli, bahkan dengan harga yang lebih tinggi lagi mereka siap. Namun kalau kami yang tidak punya uang, apa harus jual beras dulu, akhirnya bisa beli bibit tapi tidak punya beras untuk dimasak,\" sesal Durahman (45), petani Desa Talang Padang, Pino Raya. Sebab itu ia berharap agar Pemkab BS dapat mengurungkan niatnya untuk menjual bibit itu dan memberikannya kepada masyarakat secara gratis. \"Kalau memang Pemda memikirkan petani miskin seharusnya diberikan gratis, sebab jika harus beli, maka kami tidak akan memperoleh bibit tersebut,\" keluhnya. Sementara Yarman (37), warga Kecamatan Pino, mengaku sudah mengecek langsung ke lokasi. Dirinya menilai bibit sawit yang akan segera dibagikan itu belum pas itu diserahkan kepada petani. Pasalnya bibit itu diperkirakan umurnya belum sampai 8 bulan. Ditambah lagi ketinggiannya pun masih sekitar 50 centi meter. Bahkan jika pun nantinya akan dibeli petani, maka belum bisa ditanam. Bibit itupun harus dipelihara kembali dan baru bisa ditanam setelah lebih dari satu meter ketinggianya. \"Saya sudah melihat bibit itu, saya perkirakan minimal 6 bulan lagi baru bisa di tanam,\" ucapnya. Dengan kondisi itu, maka jika petani sudah membeli bibit harus disemai kembali sebelum ditanam. Sebab jika sudah ditanam umurnya masih kecil dan akan cepat dimakan hama babi. Dengan begitu dipastikan petani harus menyiapkan tenaga kembali untuk memeliharanya sebelum ditanam. \"Kalau saat ini sudah langsung ditanam pasti akan mudah diserang babi, jadi jika sudah dibagi petani butuh biaya pemeliharaan lagi hingga siap tanam untuk waktu 6 bulan ke depan,\" terangnya.(369) Penyebab Pondok Terbakar Simpang Siur SEGINIM, BE – Meski sebelumnya sempat dikabarkan kalau penyebab pondok milik Merian bin Sain (42,) di Desa Babatan Ulu Kecamatan Seginim terbakar karena tabung gas meledak, namun saat ini kabar itu masih simpang siur. Dalam peristiwa yang menyebabkan Merian tewas terpanggang itu, antara versi warga dengan versi polisi berbeda. Menurut kakak almarhum, Winto (44), warga Desa Babatan Ulu, kebakaran pondok korban itu karena api kompor menyambar kasur di dalam pondok dengan ukuran 2,5 meter x 1,5 meter itu. Hal itu diduga karena siang sebelum kejadian, korban sempat membeli mie goreng dan kopi kemasan di warung depan pondoknya. Kemungkinan setelah pulang belanja, korban langsung pulang menghidupkan kompor gas untuk memasak mie dan kopi yang baru dibelinya. Diduga, saat memasak mie korban ketiduran dan api kompornya menyambar kasur korban kemudian membesar dan membakar korban. Namun karena saat kejadian warga tahu api sudah membesar, warga tidak sempat memadamkan api dengan menyelamatkan korban. Warga tahu korban terbakar setelah api padam, ternyata tubuh korban sudah gosong tergeletak dalam kamar. Sementara itu pihak Kepolisian menyebutkan jika penyebab kebakaran pondok korban bukan karena api kompor membakar kasur, namun karena ada percikan api di genset yang ada di dalam pondok. Lalu percikan api itu menyambar bensin yang tidak jauh dari genset yang kemudian membakar pondok dan tubuh korban. Hal itu diketahui lantaran dari hasil olah TKP yang dilakukan tim identifikasi Polres yang melihat jika genset milik korban sudah terbakar. Sehingga diduga saat itu karena ada keperluan korban menghidupkan genset yang menjadi penyebab tewasnya korban. \"Dari pantauan kami korban tewas murni karena terbakar dan penyebab kebakaran itu dari hasil identifikasi tim disebabkan karena percikan api di genset lalu menyambar bensin, sebab di TKP kami melihat genset kosong,\" terang Kapolsek Seginim Iptu Ardiansyah SH didampingi Kanit Reskrim Ipda M Syafik kepada BE. Sekedar mengingatkan, Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB warga Desa Babatan Ulu dikejutkan dengan terbakarnya pondok milik ayah tiga anak ini.(369)
Bibit Sawit Bantuan Dijual, Warga Kecewa
Selasa 10-09-2013,22:15 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :