KOTA MANNA, BE - Rumah Potong Hewan (RPH) di Jalan Gerak Alam Padang Pematang Kota Manna seakan terbengkalai. Pasalnya hingga saat ini RPH yang diresmikan Bupati Bengkulu Selatan, H Reskan E Awaludin SE tahun 2012 lalu belum berfungsi maksimal karena warga BS ataupun pengusaha daging masih enggan menyembelih hewannya di RPH ini. \"Sejak diresmikan hingga saat ini setiap satu minggunya paling banyak 4 ekor hewan ternak yang disembelih di RPH ini. Padahal setiap harinya selalu banyak daging yang dijual di pasar-pasar di wilayah BS,\" ujar Kepala Dinas Pertanian BS, Ir Wika Gatot Subroto kemarin. Padahal, kata dia, pemotongan hewan di RPH ini hanya dikenakan biaya Rp 25 ribu perekor namun warga ataupun pengusaha tetap enggan menyembelih hewanna di RPH. Dikatakan Wika, pengusaha hewan ada 8 orang. Akan tetapi hanya 3 pengusaha saja yang bersedia menyembelih hewannya di RPH, sedangkan 5 pengusaha lagi masih enggan. Padahal dengan dipotong di RPH, sudah dipastikan daging hewan yang akan dijual itu sehat dan terbebas dari bibit penyakit. Selain itu proses penyembelihannya pun sesuai syariat Islam. Sedangkan daging yang dijual di pasar belum tentu terjamin kesehatannya sebab bisa jadi daging yang dijual itu dari hewan yang sudah mati karena terserang penyakit. Begitupun proses penyembelihannya tidak dapat dijamin mengikuti syariat Islam. \"Kalau di RPH daging hewan yan dijual pasti halal dan sehat, namun yang di luar kami tidak bisa menjaminnya. Untuk itu kami harap agar pengusaha hewan dapat memotong hewannya di RPH, begitupun warga agar membeli daging yang benar-benar disembelih di RPH yang dibuktikan ada stempel RPH pada gading tersebut,\" terangnya. Sementara itu anggota Komisi B DPRD BS, Junaidi SP sangat menyayangkan warga BS dan juga pengusaha daging tidak memanfaatkan RPH itu. Sebab dengan dibawa ke RPH, pemilik hewan tidak perlu repot-repot dalam menyembelih hewannya. Pasalnya di RPH sudah ada tenaga ahlinya yang memiliki sertifikat. Supaya warga mau memotong hewan ternak di RPH, Junaidi mengimbau agar pihak Dinas Pertanian BS untuk terus mensosialisasikan RPH ini kepada masyarakat sebab belum semua warga BS tahu jika di BS ini sudah ada RPH. \"Dinas terkait harus terus sosialisasikan agar semua pengusaha dapat memotong hewannya di RPH, begitu juga warga agar lebih berhati-hati dalam membeli daging dan pastikan ada stempel RPH daging yang di jual sehat serta halal,\" imbaunya.(369)
Minat Potong Hewan di RPH Rendah
Rabu 04-09-2013,14:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :