BENTENG, BE - Keresahan dialami manajemen Sekolah Luar Biasa (SLB) di Desa Air Putih Kecamatan Talang Empat. Sebab sampai saat ini, belum ada status yang jelas kemana arah pengambil kebijakan sekolah ini. Pada Diknas Provinsi Bengkulu atau Dinas Dikbud Benteng. Hal ini membuat 3 guru honorer
yang bertugas di SLB tidak memiliki SK yang jelas dan tidak mendapatkan gaji selama 6 bulan terakhir.
Diakui Kepala SLB Benteng, Susena, sampai sekarang tidak ada lagi biaya operasional sekolah seperti tahun 2012 direalisasikan Dikbud Benteng untuk SLB yang ia pimpin. Dengan alasan belum ada hibah yang jelas apakah SLB itu milik cDikbud Benteng atau masih di bawah naungan Dinas Provinsi Bengkulu.
“Status belum jelas, jadi program di SLB ini masih kacau. Honorer pun belum mendapatkan gajinya selama 6 bulan” ujar Susena.
Susena mengungkapkan, SLB ini berdiri sejak akhir September 2011. Sejauh ini sudah ada 24 siswa yang aktif belajar disana. Siswa itu diajar oleh 7 guru, 4 diantaranya sudah berstatus PNS dan 3 masih honor. Sekolah tidak ada mengenakan pemungutan biaya pada muridnya. “SLB Benteng sudah banyak muridnya, 24 orang dari wilayah Kota Bengkulu dan Benteng. Kita tidak memungut biaya pada anak-anak,” imbuhnya.
Susena berharap status SLB segera dipikirkan untuk kemajuan sekolah tersebut dan meningkatkan kesejahteraan guru yang sudah lama mengajar.
Termasuk penerbitan SK honorer bagi guru yang honorer dan pelayanan administrasi. “Harapan saya SLB ini segera ditentukan arahnya kemana dan ayah angkatnya siapa, apa Benteng atau Provinsi, untuk kebenaran status,”tutupnya. (111)