MESKI digandrungi anak-anak, dampak makanan manis tak seenak rasanya. Penumpukan gula dan sisa makanan di gigi dapat membuat gigi mudah keropos dan berlubang. Untuk mengatasinya, menyikat gigi adalah satu-satunya pilihan yang paling ampuh.
\"Lapisan email gigi susu pada anak lebih tipis, sehingga rentan terkikis dan berlubang. Apabila mengalami abses dan tanggal sebelum waktunya, pertumbuhan gigi permanen juga akan terganggu,\" kata Prof Dr drg H. Eky S. Soeria Soemantri Sp.Ort(K).
Hal itu dikemukakan Prof Eky dalam acara launching \'Bulan Kesehatan Gigi 2013\' yang diselenggarakan di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013). Oleh karena itu, dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung ini menyarankan agar anak-anak sudah dibiasakan menyikat gigi sejak kecil.
Praktik menyikat gigi sudah bisa dimulai saat anak-anak mulai bisa meludah, yaitu rata-rata usianya saat mencapai 2 tahun. Pertimbangannya adalah pada kemampuan anak untuk meludahkan busa pasta gigi usai digunakan untuk menyikat, karena memang pasta gigi tidak boleh ditelan.
Pemilihan pasta gigi juga penting. Karena gigi susu berbeda dengan gigi orang dewasa, maka anak-anak sebaiknya menggunakan pasta gigi khusus dengan kandungan Fluoride sekitar 500 part per million (ppm). Pada orang dewasa, kadaranya lebih tinggi, yaitu 1.600 ppm.
Pasta gigi anak juga seringkali ditambahkan aroma dengan warna-warni yang unik. Tujuannya agar anak-anak lebih nyaman menyikat gigi. Namun yang perlu diperhatikan adalah, pasta gigi tersebut tidak boleh ditelan. Lantas bagaimana jika anak-anak masih enggan menyikat gigi?
\"Seringkali anak-anak tidak mau karena rewel, maka sebaiknya sedari bayi sudah dibiasakan dibersihkan giginya dengan cotton bud. Jadi apabila ada sikat gigi yang masuk ke mulutnya, anak-anak sudah terbiasa,\" terang Prof Eky yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (Afdokgi) ini.
Praktik pembersihan gigi ini memang idealnya dimulai sejak anak mulai tumbuh gigi. Caranya sederhana, cukup dengan membersihkan gigi dengan cotton bud usai diberi ASI ataupun makanan pengganti, misalnya susu formula. Sebab sisa-sisa susu yang tertinggal dapat membuat lingkungan menjadi asam dan merusak gigi.
Yang tak kalah penting, Prof Eky menerangkan pendampingan orang tua saat menyikat gigi juga amat diperlukan. Karena anak cenderung meniru perilaku orang tua, cara sederhana untuk membiasakan anak menyikat gigi adalah menyikat gigi bersama. Jadi orang tua juga dapat mengajarkan cara menyikat yang baik dan benar. (dt)